Menurut keterangan kepala PVMBG faktor penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan akibat kelerengan yang terjal menyebabkan material tanah mudah bergerak atau longsor.
"Kondisi geologi berupa endapan Gunung Api Pangrango yang tebal menumpang diatas batu lempung napalan yang kedap air dan mudah runtuh dari Formasi Batuasih." Jelas Hendra.
Menurut Hendra keberadaan struktur geologi pada lokasi tersebut juga turut memperlemah batuan yang ada.
Baca Juga: Korban Pembacokan Ciambar Sukabumi Kritis Ditangani 3 Dokter Spesialis
Selanjutnya pola drainase/saluran irigasi ditebing yang tidak tertata dengan baik serta tidak kedap air juga menjadi faktor lainnya mengingat gerakan tanah ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi.
Mengingat curah hujan yang masih tinggi dan masih adanya potensi gerakan tanah susulan pada lokasi tersebut, maka direkomendasikan korban dengan kondisi rumah rusak berat untuk direlokasi ketempat yang aman.
"Bagi rumah yang terancam jika terjadi perluasan gerakan tanah sebaiknya sebaiknya mengungsi dulu ketempat yang aman," tegas Hendra.
Baca Juga: 3 Gunung Api di Indonesia Hari Ini Erupsi
Tidak hanya itu, Masyarakat sekitar agar senantiasa memantau perkembangan retakan dan longsoran jika semakin meluas sebaiknya mengungsi atau relokasi.
"Lokasi ini masih berpotensi terjadi longsoran atau retakan susulan, sehingga masyarakat sekitar terutama yang berdekatan dengan retakan dan gawir diharapkan waspada terutama saat dan setelah turun hujan terhadap potensi meluasnya gerakan tanah,"
Masyarakat agar mewaspadai daerah sekitar lereng jika muncul retakan tanah baik pada jalan maupun lahan agar segera ditutup agar air tidak masuk ke dalam retakan dan longsoran.
Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Tinjau Longsor yang Timbun 12 Rumah di Sukabumi 69 Rumah Terancam
Dan jika retakan bertambah lebar dan atau ditemukan retakan baru segera mengungsi dan melaporkan ke Pemerintah Daerah setempat.
Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan diberangkatkan ke lokasi bencana untuk mengidentifikasi faktor penyebab dan pengontrol gerakan tanah atau longsoran serta mengidentifikasi potensi longsoran susulan dan potensi ancaman bahaya akibat meluasnya longsoran tersebut.(*)