TatarMedia.ID - Gunung Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, hari ini mengalami 3 kali erupsi.
Tinggi letusan erupsi mencapai 1000 meter dari atas puncak Gunung, Selasa (27/02/2024).
Erupsi pertama Gunung api dengan ketinggian 1423 mdpl ini terjadi pukul 05:30 WITA dengan tinggi kolom letusan 500 meter di atas puncak.
Baca Juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Pancaroba Bulan Maret - April
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.5 mm dan durasi 107 detik," jelas Stanislaus Ara Kian, Petugas Pos Pantau Gunung Ili Lewotolok, Selasa (27/02).
Sementara itu, erupsi kedua dilaporkan Petugas Pos Pantau Fajaruddin M. Balido terjadi pukul 10:22 WITA.
"Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak, Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi 98 detik," terang Fajaruddin.
Baca Juga: BMKG : Gempabumi Terkini Banten Cerminan Gempa Megathrust
Masih kata Fajaruddin, erupsi ketiga terjadi pukul 21:20 WITA dengan tinggi kolom letusan mencapai 1 kilometer.
"Letusan teramati kurang lebih 1000 meter di atas puncak, sedangkan Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34.8 mm dan durasi 71 detik," sambung Dia.
Diketahui Gunung Api Ili Lewotolok berada pada tingkat aktivitas Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat maupun pengunjung untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Baca Juga: Analisa Sekunder PVMBG Terkait Longsor dan Pergerakan Tanah di Desa Sekarwangi Cibadak Sukabumi
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.
"Bagi Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 4 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian, selatan dan tenggara kawah G. Ili Lewotolok. Masyarakat Desa Jontana agar diungsikan ke daerah yang lebih aman," ungkap Fajaruddin.