Mengingat kondisi cuaca dengan curah hujan yang relatif cukup tinggi saat ini, sebagai langkah antisipasi potensi longsoran susulan, direkomendasikan kepada warga di sekitar lokasi untuk tetap waspada apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Masyarakat disekitar lokasi bencana sebaiknya diungsikan dulu ke tempat yang lebih aman," terang Hendra.
Baca Juga: 4 Kali Erupsi Gunung api Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur
Kepada masyarakat, aparat maupun tim yang bertugas di lokasi bencana untuk mengantisipasi potensi longsor susulan dan aliran bahan rombakan mengingat daerah tersebut masih cukup rawan longsor.
"Apabila gerakan tanah terus berkembang, maka bangunan yang rusak dan terancam di daerah tersebut perlu direlokasi ke lokasi yang aman," tandasnya.
Baca Juga: Bantuan Logistik Warga Pasar Cibadak Bagi Korban Bencana Longsor dan Pergerakan Tanah
Catatan lainnya, saluran air permukaan untuk segera dibenahi agar lebih kedap air dan mampu menampung air jika debit air meningkat di waktu hujan.
"Tidak melakukan pengembangan pemukiman pada area terdampak pergerakan tanah. Tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu kestabilan lereng, seperti pemotongan lereng, tidak mencetak kolam baru di area longsoran untuk mengurangi penjenuhan lereng dan tidak melakukan penebangan pohon-pohon besar dengan sembarangan," paparnya.
Baca Juga: Analisa Sekunder PVMBG Terkait Longsor dan Pergerakan Tanah di Desa Sekarwangi Cibadak Sukabumi
Hendra memastikan Tim Tanggap Darurat Badan Geologi dari Tim kerja gerakan tanah akan dikirim ke lokasi bencana untuk menganalisis potensi longsor susulan.
"Jika muncul retakan di sekitar lereng tersebut agar segera ditutup dengan tanah dan dipadatkan untuk mengurangi resapan air ke dalam tanah serta mengarahkan aliran air menjauh dari retakan," jelas Hendra.(*)