TatarMedia.ID - Angka perkawinan anak di Jawa Barat sangat tinggi mencapai 8,65 persen.
Angka perkawinan anak Jawa Barat lebih tinggi dari angka nasional yang hanya 8,06 persen hingga menempatkan provinsi Jawa Barat di peringkat ketiga tertinggi di Indonesia.
Isu tersebut menjadi sorotan Yayasan Plan International Indonesia (Plan) bersama Koalisi 18+ dan Pemkab Sukabumi sebagai kabupaten terluas kedua di Jawa Bali.
Baca Juga: Ini Fakta Sebenarnya Bumi Gelap Gulita Melewati Sabuk Foton 8 April 2024 Mendatang
Bersama Kepala Pengadilan Agama dan unsur terkait menggelar dialog dengan mengusung tema Dilematik Dispensasi Kawin dalam Perkawinan Anak di Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan riset policy paper yang diluncurkan Plan Indonesia dan Koalisi 18+, 90% permohonan dispensasi kawin disetujui oleh hakim Pengadilan Agama Sukabumi.
Direktur Pengaruh Plan Indonesia, Nazla Mariza kepada awak media.menyebut maksud tujuan dari dialog ini adalah untuk mendorong evaluasi kebijakan terkait perkawinan anak karena bukan tanpa alasan dalam Implementasi kebijakan pencegahan perkawinan anak belum optimal.
Baca Juga: DPO! Polisi Kejar 7 Petugas KPPS Kasus Tindak Pidana Pemilu 2024
"Kami berharap dialog ini dapat memperkuat komitmen semua pihak untuk mencegah perkawinan anak, termasuk memperketat pemberian dispensasi perkawinan anak," ungkap Nazla Mariza, Kamis (28/03).
Plan apresiasi langkah upaya yang telah dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi dengan Rancangan Aksi Daerah (RAD) Pencegahan Perkawinan Anak dan Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Perkawinan Anak Kabupaten Sukabumi Tahun 2022-2027.
"Berkenaan putusan dispensasi kawin sesuai riset kami sepertinya memperburuk keadaan masa depan anak, terutama anak perempuan, maka diperlukan penyempurnaan dengan memastikan keterlibatan anak dan kepentingan terbaik bagi masa depannya, " Ucap Nazla.
Baca Juga: Seluruh Pengungsi Banjir Demak Telah Kembali Pulang
Hadir mewakili Bupati Sukabumi, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Jujun Juaeni, menyatakan apresiasi kepada Plan Indonesia yang telah berperan dalam acara pembahasan Dilematik Dispensasi Kawin Dalam Perkawinan Anak kali ini.
Menurut Jujun, dibutuhkan penekanan seluruh elemen akan pentingnya mengurangi angka perkawinan anak di Kabupaten Sukabumi.