Dari pengakuan warga yang masih berada di kampung tersebut, jika kondisi aman siang hari, masih ada beberapa warga yang kembali ke rumah untuk memastikan kondisi rumah aman selama mereka di pengungsian.
"Jika matahari sudah condong ke arah barat atau ada tanda-tanda erupsi yang besar, maka mereka akan segera kembali ke pengungsian," ungkap Lilik.
Dalam peninjauannya, Lilik Kurniawan imbau warga agar tidak terlalu sering kembali ke rumah selama belum ada rekomendasi dari PVMBG dan pemerintah daerah setempat yang memperbolehkan untuk pulang ke rumah.
Baca Juga: Mitigasi Galodo Gunung Marapi Susulan BNPB dan BMKG Usulkan Pembuatan Sabo Dam
Lilik juga memastikan bahwa seluruh fasilitas dan kebutuhan dasar warga pengungsi sudah terpenuhi.
"Dapur umum, toilet bersih hingga pelayanan kesehatan sudah tersedia di tiap-tiap lokasi pengungsian. Sehingga warga dipastikan dapat lebih terjamin selama berada di pengungsian," tegasnya.
Lilik meyakinkan masyarakat bahwa selama mereka berada di pengungsian, ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang berpatroli memastikan keamanan situasi rumah mereka saat ditinggal mengungsi.
Lilik menyatakan bahwa kehadiran BNPB, BPBD dan Babinsa menjadi wujud bahwa pemerintah mulai dari pusat hingga level desa/kelurahan telah bersinergi untuk keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi.
Kurang dari 12 jam setelah peninjauan lokasi oleh tim BNPB, BPBD dan Babinsa, Gunung Ibu kembali erupsi hingga dua kali.
Erupsi yang pertama tinggi kolom abu teramati hingga 4.000 meter di atas puncak kawah berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut pada pukul 20.08 WIT.
Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera Dua Kali Erupsi
Kemudian erupsi yang kedua terjadi selang 24 menit kemudian atau pukul 20.34 WIT. Pada erupsi yang kedua ini, tinggi kolom abu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.
"Erupsi yang terjadi pada malam hari itu, seluruh tim gabungan penyelamatan dan evakuasi turun ke desa-desa untuk segera membawa warga ke beberapa lokasi pengungsian. Warga Desa Sangaji Nyeku yang sebelumnya masih bertahan pun tak luput dari upaya evakuasi massal itu," jelasnya.