nasional

Upaya Mitigasi Potensi Banjir Lahar Dingin Pasca Erupsi Gunung Ibu

Rabu, 5 Juni 2024 | 17:15 WIB
Pemantauan material vulkanik pasca erupsi Gunung Ibu yang berpotensi mengakibatkan Banjir Lahar Dingin (Rudi Imelda )

TatarMedia.ID  - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi Kebencanaan (Pusdatinkom), Direktorat Pemetaan Risiko Bencana dan Direktorat Mitigasi, melakukan pemetaan berbasis pesawat nirawak (drone) untuk memonitor permukiman penduduk yang berada di jalur aliran sungai dan kondisi debris flow atau lelehan material lahar yang keluar dari rangkaian aktivitas erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Pemetaan dilakukan sebagai upaya mitigasi potensi bencana sekunder dari erupsi Gunung Ibu.

Pasalnya, material lahar yang dimuntahkan Gunung Ibu selama erupsi dan kemudian terjadi penumpukan dapat menjadi ancaman bencana sekunder berupa banjir bandang lahar hujan.

Baca Juga: Gunung Ibu di Maluku Utara Pagi Ini Erupsi

Bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan terkonsentrasi di wilayah puncak Gunung Ibu, maka potensi bencana sekunder cukup potensial.

Kepala BNPB Letjen (TNI) Suharyanto meminta seluruh otoritas terkait lintas Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Maluku Utara dan Kabupaten Maluku Utara untuk bersinergi dalam upaya mengurangi dampak risiko bencana.

Suharyanto berharap banjir lahar hujan di Sumatera Barat yang telah menelan korban sebanyak 62 jiwa dan 10 lainnya dinyatakan hilang tidak terulang atau terjadi di Halmahera Barat.

Baca Juga: Longsor Lumajang 1 Korban Tewas 3 Dalam Pencarian

Sehingga perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan yang diawali dengan studi lapangan dan kajian yang komprehensif, salah satunya adalah dengan memetakan besaran material lahar, jalur hulu-hilir sungai, permukiman warga di lereng gunung hingga kondisi kawah puncak utama.

"Kalau memang betul ada penumpukan material sisa erupsi Gunung Ibu bisa segera diturunkan karena itu berbahaya. Jika terjadi hujan yang luar biasa maka bisa terjadi banjir bandang," ungkap Suharyanto, Rabu (05/06).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB
Abdul Muhari menyebut, pada pemetaan kali ini tim menyisir wilayah utara-barat laut Gunung Ibu dan berkonsentrasi di Desa Duono.

Baca Juga: 49 Warga Sekarwangi Cibadak Sukabumi Keracunan Massal

"Desa tersebut dilewati jalur hulu sungai yang nantinya bermuara di wilayah pesisir barat. Misi pesawat drone ini dilakukan untuk melihat kondisi vegetasi dan jalur sungai yang mengarah ke wilayah hilir dan melewati beberapa permukiman warga," terang Muhari.

Pada pemetaan selanjutnya, tim menerbangan pesawat nirawak di atas Desa Togoreba Sungi yang juga dilalui sungai berhulu di wilayah utara-timur laut dan lebih dekat dengan puncak Gunung Ibu.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB