TatarMedia.ID - Tingkat aktivitas Gunung Marapi di Sumatra Barat turun dari Level III Siaga menjadi Level II waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan aktivitas Gunung Marapi menunjukkan kecenderungan menurun dan relatif stabil terutama dalam dua minggu terakhir.
Untuk diketahui Gunung Marapi secara administratif berada di dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Puncak tertinggi gunung api ini berada pada koordinat 0o 22’ 47,72” LS - 100o 28’ 16,71” BT (2891 mdpl).
Baca Juga: Demolish Batu Material Gunung Marapi Penyebab Galodo
Aktivitas Gunung Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi Marapi yang berada di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, dalam keterangannya menjelaskan, rangkaian erupsi/letusan secara tidak kontinyu masih berlanjut hingga 28 Juni 2024 namun dengan pola kecenderungan menurun secara fluktuatif.
Adapun perkembangan aktivitas Gunun Marapi hingga tanggal 1 Juli 2024, secara visual, dalam satu minggu terakhir (23 – 30 Juni 2024) Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi sekitar 100-300 meter di atas puncak.
Baca Juga: Ancaman Lahar Dingin Gunung Marapi Masih Mengancam
"Secara kegempaan, dalam rentang waktu 23 hingga 30 Juni 2024 kegempaan Gunung Marapi didominasi oleh gempa Hembusan, sedangkan gempa Erupsi/Letusan terekam rendah," terang Hendra seperti dikutip TatarMedia.ID, Selasa (02/07).
Data gempa selengkapnya adalah terekam 2 kali gempa Letusan, 26 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 6 kali gempa Vulkanik Dalam, 25 kali gempa Tektonik Lokal, 17 kali gempa Tektonik Jauh, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 1 mm).
Dalam kurun waktu dua minggu terakhir aktivitas kedua gempa permukaan ini tergolong rendah.
Baca Juga: Selain Gunung Merapi Gunung Marapi dan Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi
"Nilai dv/v (variasi kecepatan seismik) dari data kegempaan Gunung Marapi sampai 30 Juni 2024 menunjukkan berada di sekitar nol yang diinterpretasikan bahwa tingkat stress atau tekanan pada tubuh gunungapi kembali berada dalam kondisi normal (tidak terjadi peningkatan stress)." Jelas Hendra.
Demikian juga dengan nilai koherensi yang mencerminkan kondisi medium bawah permukaan, sekarang mempunyai nilai yang tinggi (sekitar 0,8) yang menunjukkan kondisi medium dekat permukaan tubuh Gunung Marapi sudah kembali normal.