TatarMedia.ID - Polisi berhasil mengungkap peristiwa penemuan mayat wanita di Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Sebelumnya wanita berinisial L (50 tahun) Ibu rumah tangga asal Kabupaten Cianjur ditemukan tewas di Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu,(26/06/2024) lalu.
Hasil pendalaman Polisi akhirnya terungkap jika L merupakan korban kasus pembunuhan berencana.
Baca Juga: Temu Mayat Tanpa Identitas di Kebun Singkong Cibadak Sukabumi, Ini Ciri-cirinya
Terduga pelaku pembunuh korban merupakan pasangan sejoli dengan motif menguasai harta benda korban.
Hal tersebut diungkap Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prsetyo, hasil penyelidikan Polisi akhirnya bisa disimpulkan jika L adalah korban pembunuhan.
Gerak cepat dilakukan Satreskrim Polres Sukabumi, dalam 3 hari identitas dan ciri-ciri pelaku terungkap.
Baca Juga: Bejad! Kakek CabuIi Bocah 10 Tahun di Cibadak Sukabumi Secara Berulang-ulang
Polisi selanjutnya mengamankan terduga pelaku pria berinisial WS (35 tahun) warga Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, dan seorang perempuan inisial NAA (30) warga Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
"Kasus ini bermula dari laporan polisi yang diterima pada tanggal 27 Juni 2024, setelah penemuan jasad korban di Jalan Pasir Sirem, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi," terang AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, didampingi Kapolsek Gegerbitung Iptu Bayu dan Kbo Reskrim Iptu Ruskan, pada konferensi pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (03/07).
Berdasarkan investigasi yang dilakukan jajarannya, kronologi kejadian mengungkapkan bahwa korban seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun, telah menjadi korban pembunuhan yang direncanakan.
Baca Juga: Fakta Kasus Mutilasi di Desa Sancang Garut Korban Dimutilasi 12 Potong
"Selang tiga hari pasca mayat ditemukan kami menangkap dan menetapkan tersangka terhadap dua pelaku yang melakukan pembunuhan dengan inisial WS dan NAA." ujar Tony.
"Pelaku diidentifikasi sebagai WS, seorang buruh asal Purwokerto dan NAA seorang ibu rumah tangga dari Cianjur. Mereka berdua telah merencanakan aksi kriminal ini sejak pertemuan pertama di Pegadaian Cianjur dengan korban," sambung Dia.