TatarMedia.ID - Pemkab Sukabumi melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) realisasikan pembangunan 818 rumah tidak layak huni (rutilahu) di tahun anggaran 2024.
Dari 818 rumah tidak layak huni penerima program ini akan menerima bantuan senilai Rp 20 juta.
Sasaran penerima manfaat program pembangunan rutilahu ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah dan fakir miskin.
Baca Juga: Miris! Rumah Janda di Nagrak Sukabumi Ambruk Rata Dengan Tanah
Hal ini diungkap Abas Rustandi, Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman pada Disperkim Kabupaten Sukabumi.
Lanjut Abas, realisasi program rutilahu tahun 2024 ini merupakan program usulan tingkat desa dan kecamatan sesuai dengan proposal yang diusulkan pada periode 2022-2023.
"Untuk tahun 2024 berjumlah 443 rutilahu (anggaran) dari tingkat kabupaten, kemudian bantuan provinsi jawa barat 100 unit, lalu bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) tingkat Kementerian sebanyak 275 unit dengan nilai bantuan Rp 20 juta sama dengan tingkat kabupaten dan provinsi," jelas Abas kepada TatarMedia.ID selepas rakor program rutilahu yang digelar di Gedung Pendopo Sukabumi, Jumat (13/09/2024).
Baca Juga: Miris! Penampakan SMPN 1 Jampangtengah Sukabumi Ruang Kelas Rusak Berat
Masih kata Abas, meski anggaran rutilahu di tahun 2024 relatif kecil namun diharapkan program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Anggaran di tahun sekarang semakin turun, semakin kecil, disesuaikan dengan anggaran yang ada di tingkat kabupaten Sukabumi, Semoga bisa dimanfaatkan oleh calon penerima manfaat yaitu masyarakat berpenghasilan rendah dan masuk kriteria fakir miskin," jelas Abas.
"Warga penerima yang mendapat rutilahu provinsi atau BSPS tidak akan mendapatkan rutilahu tingkat kabupaten, maksudnya dibagi-bagi lalu agar tidak tumpang tindih," sambung Dia.
Baca Juga: Miris! Penampakan Jembatan Gantung di Sukabumi Harus Merayap Bak Spiderman Untuk Bisa Melintas
Selain anggaran pemerintah, program rutilahu juga disupport pihak swasta salahsatunya Siam Cement Group (SCG).
"Ditambah bantuan Dinas Sosial senilaI Rp 20 juta juga, berdasarkan informasi Dinsos di 2024 sebanyak 100 unit rumah. Termasuk rutilahu dari Baznas belum ada laporannya di tahun 2024," jelasnya lagi.