PT APL berharap ada bekerjasama yang baik antara petani dan perusahaan dengan output membawa dampak positif bagi masyarakat khususnya warga desa sindangresmi umumnya Jampangtengah.
"Untuk pengolahan tanah akan disesuaikan kultur tanah,.diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan. Lalu target penanaman tidak akan menunggu sampai selesai karena sudah mulai musim tanam, sekaligus kami juga ingin segera memperkerjakan warga petani penggarap yang terdampak," jelasnya. Rabu (2/10/2024).
Baca Juga: Babak Baru Kerjasama Pemkab Sukabumi di Sektor Hilirisasi Pertanian Dengan Nilai Investasi 3 Triliun
Menurut Uway, saat ini perusahaan belum bisa menerima pekerja dari luar Desa Sindangresmi, warga setempat masih menjadi prioritas untuk bekerja di APL.
"Sementara ini kami hanya prioritaskan petani penggarap yang berada di 50 hektare, tapi diluar penggarap juga sudah ada yang diberdayakan seperti untuk satpam dan staf. Agar tidak terjadi salah paham selama perekrutan pekerja dilampirkan rekomendasi dari pemerintah desa," tukasnya.
Baca Juga: Petani Kelengkeng Tuban Makin Maju dan Perluasan Usahanya Berkat Didukung BRI
Rumor beredar jika lahan yang saat ini akan digarap PT APL sempat lama tidak tergarap, sehingga petani penggarap memanfaatkan lahan tersebut..Isu berkembang jika petani penggarap saat ini meminta pihak perusahaan untuk memberikan kompensasi bagi tanaman petani penggarap.
"Tentang kompensasi tanaman para petani sekitar 70 petani penggarap sudah dibahas dan akan dilaksanakan disesuaikan dengan kebijakan pimpinan, berdasarkan data tanaman petani." pungkasnya.(*)