TatarMedia.ID - Bencana hebat kepung Kabupaten Sukabumi sepekan silam berdampak kerusakan di 39 kecamatan dan 176 desa di wilayah Kabupaten terluas se Jawa Bali ini.
Ribuan rumah terdampak banjir, longsor, pergerakan tanah. 12 orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana hebat di Kabupaten Sukabumi.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dalam pertemuan dengan Bupati Sukabumi terpilih, Asep Japar, KDM sempat menyampaikan bahwa aktivitas tambang merusak lingkungan dan penebangan hutan menyebabkan degradasi alam di Sukabumi harus dihentikan.
Baca Juga: Bencana Sukabumi, Walhi Desak Polisi Sidik Perusahaan Tambang Diduga Penyebab Bencana
Kekinian, hal senada diungkap Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), mereka menuding salah satu faktor penyebab bencana yang mengepung Kabupaten Sukabumi adalah akibat aktivitas pertambangan.
Walhi mendesak agar otoritas kepolisian segera bergerak untuk mendalami faktor penyebab bencana yang diduga berkaitan dengan aktivitas perusahaan peetambangan.
Dikonfirmasi melalui selular Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan menyatakan apresiasi atas penilaian Walhi terhadap beberapa penyebab bencana alam yang telah terjadi di 39 kecamatan dan 176 desa di Kabupaten Sukabumi.
Kepada TatarMedia.ID, Ridwan menyatakan jika penjelasan dan analisa Walhi cukup bagus, hanya saja belum komprehensif.
"Saat ini saya sedang berupaya menganalisa penyebab bencana banjir per titik lokasi di wilayah kabupaten sukabumi. Jadi saya ingin mengangkat penyelesaian ini secara komprehensif," ungkap Ridwan, Sabtu (14/12/2024).
Hingga berita ini ditayangkan, TatarMedia.ID masih berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada otoritas dan pihak-pihak terkait lainnya.(*)