TatarMedia.ID - JAKARTA, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program ambisius pembangunan 3 juta rumah gratis bagi masyarakat miskin sebagai bagian dari upaya menekan angka kemiskinan ekstrem.
Program ini bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Ribuan Remaja Putri di Karawang Anemia, Seblak dan Jajanan Rendah Gizi Jadi Penyebab
Skema dan Kriteria Penerima Program
Anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Bonny Z Minang, memaparkan bahwa pemerintah akan menanggung cicilan sebesar Rp600.000 per bulan untuk setiap rumah dengan tenor hingga 25 tahun.
Program ini juga dirancang untuk memastikan penerima manfaat benar-benar berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu.
Baca Juga: Masalah Susah Punya Anak, Klinik Fertilitas RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Solusinya
"Kami sedang menyusun kriteria detailnya. Sementara ini, penerima bantuan adalah masyarakat dengan penghasilan tidak lebih dari Rp1 juta per bulan, pelanggan listrik 450 kWh, serta masuk dalam kategori desil dua ke bawah, yaitu 11-20 persen tingkat kesejahteraan terendah," ujar Bonny saat acara Ngobrol Santai Satgas Perumahan bersama APERSI di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2025.
Proses Verifikasi Calon Penerima Rumah Gratis
Program ini akan menjangkau 75.000 desa, di mana setiap desa mendapatkan alokasi 25 unit rumah gratis.
Kepala desa bertanggung jawab mengusulkan nama-nama warga yang memenuhi kriteria kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Baca Juga: Bagaimana Bisa Hasilkan 1 M di Usia 20 Tahun? Timothy Ronald Bagikan Tipsnya
Usulan tersebut kemudian akan diverifikasi oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk memastikan data calon penerima sesuai dengan kriteria.
Verifikasi dilakukan secara teliti dengan pendekatan "by name, by address" untuk menghindari penyimpangan data.
"Babinsa akan datang langsung ke rumah warga yang diusulkan untuk memastikan kelayakan. Dengan cara ini, kami ingin program tepat sasaran," jelas Bonny.
Baca Juga: Bebas dari Belenggu! 3 Tips Tidak Bergantung pada Orang Lain Ala Timothy Ronald