TatarMedia.ID - Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menjadi sorotan pada Senin, 20 Januari 2025.
Sebanyak 235 pegawai kementerian ini menggelar aksi damai bertajuk "Senin Hitam" sebagai bentuk protes terhadap pemecatan salah satu pegawai mereka, Neni Herlina.
Neni, yang sebelumnya menjabat sebagai Pranata Humas Ahli Muda sekaligus Penjabat (Pj.) Rumah Tangga, mengaku diberhentikan secara verbal oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Pemecatan ini, menurut Neni, dilakukan pada Jumat sore, 17 Januari 2025, di hadapan sejumlah staf.
Pemecatan Diduga Bermula dari Pergantian Meja Kerja
Insiden ini bermula dari permintaan istri Satryo terkait pergantian meja kerja di ruang menteri.
"Permintaan itu datang dari istrinya setelah pelantikan. Saya hanya mengganti meja tersebut, tapi akhirnya saya dipanggil dan diberi peringatan keras. Kemudian, saya dipecat dengan cara yang sangat tidak menghormati," ungkap Neni kepada wartawan.
Baca Juga: ASN Demo Menteri Satryo, Dugaan Arogansi Hingga Rekam Jejaknya di Dunia Akademik
Neni merasa tindakan tersebut tidak hanya mencoreng martabatnya, tetapi juga menciptakan ketakutan di kalangan pegawai lainnya.
"Saya disuruh pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sambil membawa barang-barang saya. Cara ini benar-benar tidak manusiawi," tambahnya.
Lingkungan Kerja yang Tidak Kondusif
Neni menyebutkan bahwa situasi ini telah menciptakan suasana mencekam di kalangan pegawai. Banyak dari mereka khawatir menjadi korban perlakuan serupa.