TatarMedia.ID – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimpas) mengambil langkah tegas dengan mencopot sejumlah petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang diduga terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) terhadap warga negara China (WN China).
Langkah ini diambil setelah Kedutaan Besar China melaporkan adanya dugaan pemerasan yang terjadi di bandara tersebut.
Menteri Imipas, Agus Andrianto, menegaskan bahwa pihaknya langsung menarik seluruh petugas yang terlibat dan menggantikannya dengan personel baru.
Baca Juga: BI dan Google Pastikan Ada Kekeliruan Penguatan Rupiah Terhadap Dolar Hingga Rp 8.170,65
"Setelah menerima laporan terkait dugaan pungli ini, kami langsung menarik petugas yang terindikasi terlibat dan menggantinya dengan personel baru," ujar Agus dalam keterangan resminya, Sabtu (1/2/2025).
Agus juga mengonfirmasi bahwa nama-nama petugas yang diduga terlibat tengah menjalani pemeriksaan internal.
"Saat ini mereka sedang diperiksa secara internal," tambahnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kedubes China atas laporan yang diberikan, yang menurutnya dapat menjadi langkah awal dalam pembenahan internal Ditjen Imigrasi.
"Kami berterima kasih kepada Kedutaan Besar China atas informasi yang diberikan. Ini akan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan integritas petugas imigrasi," ujar Agus.
Baca Juga: Objek Wisata Talaga Langit Lagi Hits, Yuk Intip Ada Keseruan Apa Saja
44 Kasus Pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta
Kasus dugaan pemerasan terhadap WN China pertama kali terungkap setelah sebuah surat resmi Kedubes China tersebar di media sosial.
Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa terdapat 44 kasus pungli yang telah dilaporkan, dengan total uang yang dikembalikan mencapai Rp32.750.000.
Lebih dari 60 WN China dilaporkan menjadi korban praktik ini dalam kurun waktu Februari 2024 hingga Januari 2025 di Bandara Soekarno-Hatta.