Namun menurut Berlin sejumlah investor menjadi gamang, atas ketidak pastian proyek PSN Bandara Cikembar mengingat sebagian proyek itu masuk ke lahan yang dimiliki PT Bogorindo Cemerlang.
"Kendalanya itu masalah ketidak pastian aturan, karena lahan yang kita miliki ini over laving sama rencana Bandara yang akan dibuat di Sukabumi berdasarkan keputusan Menteri di tahun 2019 lalu," ungkap Berlin.
"Memotong sekitar kalau tidak salah 70 hektare yang ada dalam kawasan industri dari total 220 hektare milik kita," sambung Dia.
Baca Juga: Gegara Rebutan Perusahaan, Konglomerat Kwek Leng Beng Gugat Anak Sendiri
"Jadi kita juga pertanyakan ke pemerintah bandara ini bakalan jadi atau bakalan di stop," tegasnya.
Disinggung lebih jauh terkait kabar terakhir yang diterima PT Bogorindo Cemerlang terkait proyek PSN Bandara Cikembar, Berlin angkat suara.
"Kabar terakhir itu tahun 2024 dari Kementerian menyerahkan kepada pihak Provinsi untuk melanjutkan, sedangkan dari provinsi sendiri kayaknya angkat tangan untuk meneruskan proyek ini karena besarnya anggaran untuk pembangunan bandara ini," jelas Berlin.
Baca Juga: Berteduh di Saung, 2 Warga Sukabumi Tewas Disambar Petir di Kertajaya
Kepada TatarMedia.ID Berlin mengaku pesimis proyek pembangunan bandara ini berjalan.
"Karena jika dilihat dari kebijakan strategis nasional saat ini kan bukan lagi (pembangunan) infrastruktur bukan bandara, makanya kita pesimis bandara di Cikembar ini dilanjutkan," tukasnya.
Namun ketidakpastian realisasi Bandara ini menjadikan investor ragu untuk berinvestasi di Cikembar.
Baca Juga: Skandal Pertamax Oplosan, Menteri Bahlil Soroti Penyimpanan BBM dan Kilang Minyak
"Karena ketidakpastian ini investor jadi ragu, ketika dia beli nanti beririsan enggak (dengan proyek bandara) jangan jangan ketika dia proses terhambat dengan adanya rencana bandara ini. Dan ini dibuktikan saat kita mengajukan proses perizinan master plan yang kita revisi berkali kali, kita ada masalah dengan isu bandara ini, terbentur," jelas Berlin.
"Padahal tahun 2023 ketika kita mengajukan master plan isu bandara ini tidak diterbitkan, nah kenapa tahun 2024 isu ini keluar lagi, makanya kita perlu kepastian bandara ini jadi atau tidak, jangan sampai proyek bandara ini menjadi isu yang dipakai pihak pihak yang memiliki kepentingan," jelasnya lagi.