TatarMedia.ID - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Warungkiara Sukabumi terus berbenah, merubah kesan Lapas sebagai tempat yang mengerikan menjadi tempat binaan yang diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi warganya.
Hal tersebut diungkap Kalapas Warungkiara, Kurnia Panji Pamekas, yang baru menjabat tiga bulan di Lapas Kelas IIA ini.
Sebagai bentuk implementasi dari program ketahanan pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto, Kurnia Panji inisiasi program pemberdayaan sektor pertanian dan peternakan kepada warga binaannya.
Baca Juga: Jembatan Corrugated Ruas Jalan Bagbagan - Kiaradua Rusak Terseret Arus Sungai Cidadap
Memanfaatkan lahan kosong di lingkungan Lapas, Kurnia Panji libatkan warga binaan dalam optimalisasi sektor pertanian.
"Lapas Warungkiara saat ini merubah pola pikir, merubah mindset, saat ini warga binaan mencoba menanam Melon, lahan yang sudah dibuka 2,5 hektare, kita telah tanam sekitar 8200 pohon, insyaalah jika berhasil subur (panen) bisa mencapai 64 ton," ungkap Kurnia Panji kepada TatarMedia.ID, Senin (14/04/2025).
Dijelaskan Kalapas, pihaknya melibatkan pemberdayaan warga binaan secara langsung dalam mengolah lahan pertanian, dalam waktu tidak lama lagi, mereka akan melaksanakan panen raya 2,5 hektare buah melon.
"Berat melon itu minimal satunya bisa mencapai berat 2,5 kg, dan dalam waktu dekat akan panen raya oleh pak Menteri, kurang lebih kita panen 64 ton," jelasnya.
Tidak hanya menanam Melon, sambung Kurnia Panji, Lapas Warungkiara memiliki program ketahanan pangan di sektor lainnya.
"Lapas Warungkiara memiliki 15 program ketahanan pangan diantaranya penggemukan sapi, ayam petelur, sektor perikanan, kita juga menanam pepaya, singkong, cesim, pakcoy, terong, cabe rawit, bawang, dan jahe, total kita ada 15 program ketahanan pangan," jelasnya.
Baca Juga: Terungkap! Dokter Rudapaksa Anak Pasien Ternyata Memiliki Fantasi Menyimpang
Dikatakan Kalapas, program ketahanan pangan bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan di sektor pertanian, perikanan atau bidang lainnya dengan harapan setelah mereka keluar, ilmu yang didapat dari dalam Lapas dapat dimanfaatkan di kehidupan bebasnya.
"Harapannya ketika kembali ke masyarakat, mereka sudah memiliki kemampuan bertani, beternak yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan mereka sehari-hari." tandasnya.(*)