"Gagal tanam ini akan berdampak langsung terhadap ketahanan pangan dan penghidupan masyarakat, mereka mengandalkan pertanian padi sebagai sumber utama ekonomi," sambungnya lagi.
Selain kerusakan pada sektor pertanian, infrastruktur desa terdampak cukup parah diantaranya dua jembatan penghubung antar desa di wilayah Long Midang.
"Satu jembatan hanyut terbawa arus, sementara satu lagi mengalami kerusakan berat dan tidak bisa dilalui. Ini memperparah kondisi karena akses menuju desa-desa terdampak menjadi sangat terbatas," sambung Basir.
Baca Juga: DreadOut 3 Dikonfirmasi! Digital Happiness Jadwalkan Rilis di 2026
BPBD Nunukan hingga saat ini masih menyusun laporan detail mengenai kerusakan akibat banjir bandang ini.
Menurut Basir, geografis Krayan yang sulit ditembus dan sulitnya signal internet, membuat komunikasi sulit dilakukan, alhasil, laporan kebencanaan juga tidak bisa langsung terkirim.
Saat ini BPBD memberdayakan petugas di daerah untuk turut serta dalam kegiatan pembersihan fasilitas umum, rumah warga yang terdampak banjir dan terus memantau ketinggian permukaan air, serta melakukan monitoring perkembangan kondisi banjir ke desa sekitar, dan mengimbau masyarakat untuk waspada akan potensi kenaikan permukaan air.
Baca Juga: GEGER! 28 Ribu Rekening Diblokir Massal, PPATK Beberkan Akar Permasalahannya
"Kami kesulitan berkomunikasi dengan petugas disana. Untuk informasi lebih detail masih menunggu laporan." Pungkasnya.(*)