nasional

Wamenpar Ni Luh Puspa Soroti Arah Baru Pariwisata Nasional, Bukan Lagi Soal Jumlah Kunjungan

Minggu, 22 Juni 2025 | 06:15 WIB
Wamenpar Ni Luh Puspa menekankan pentingnya transformasi pariwisata ke arah pengalaman yang unik, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi bagi Indonesia.

TatarMedia.ID - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Putu Puspa Ayu, menyampaikan bahwa pembangunan sektor pariwisata ke depan harus berfokus pada kualitas, bukan semata-mata kuantitas. Pernyataan ini disampaikan dalam kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali, Sabtu (21/6/2025).

Menurutnya, konsep pariwisata berkualitas harus dimaknai secara utuh. Tidak hanya dilihat dari sisi jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga dari seberapa besar pengalaman yang bisa diberikan dan dampak positif yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

“Kita tidak bisa terus menerus menilai keberhasilan pariwisata hanya dari angka kunjungan. Yang lebih penting adalah pengalaman wisata yang diberikan kepada para pengunjung, suasana yang aman dan nyaman, lingkungan yang sehat, serta interaksi yang harmonis antara wisatawan dan masyarakat lokal,” ujarnya di hadapan civitas akademika.

Baca Juga: Retret Kepala Daerah Gelombang II Digelar di IPDN, 86 Peserta Siap Diberangkatkan

Ni Luh Puspa menambahkan, pemahaman yang menyempitkan makna pariwisata berkualitas hanya untuk wisatawan dengan pengeluaran tinggi masih sering ditemui.

Padahal, tren wisata global saat ini menunjukkan pergeseran. Wisatawan saat ini lebih memilih perjalanan yang personal, minim jejak karbon, jauh dari keramaian, serta memiliki nilai tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Pilihan akomodasi ramah lingkungan, transportasi rendah emisi, hingga minat terhadap destinasi tersembunyi atau "hidden gem" menjadi kecenderungan yang terus menguat.

Perubahan ini, lanjutnya, sejalan dengan prinsip ekonomi pariwisata masa kini yang mengedepankan aspek low touch, hygiene, less crowd, dan low mobility.

Baca Juga: Megahnya Ngunduh Mantu Al Ghazali dan Alyssa, Serasi dalam Balutan Adat Jawa

“Empat prinsip itu menjadi dasar bahwa arah pembangunan pariwisata kita tidak bisa lagi bersifat pilihan. Quality tourism bukan opsi, tapi keharusan,” kata Wamenpar.

Sebagai langkah nyata, pemerintah telah menetapkan bahwa pariwisata berkualitas dan berkelanjutan menjadi prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Untuk mendukung arah tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjalankan berbagai program strategis, antara lain:

Baca Juga: Taman Bunga Wiladatika, Oase Hijau di Depok yang Tak Lekang oleh Waktu

1. Gerakan Wisata Bersih

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB