nasional

Wamenpar Ni Luh Puspa Soroti Arah Baru Pariwisata Nasional, Bukan Lagi Soal Jumlah Kunjungan

Minggu, 22 Juni 2025 | 06:15 WIB
Wamenpar Ni Luh Puspa menekankan pentingnya transformasi pariwisata ke arah pengalaman yang unik, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi bagi Indonesia.

Inisiatif ini mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga kebersihan destinasi dan menangani permasalahan sampah yang selama ini menjadi tantangan di banyak lokasi wisata.

2. Tourism 5.0

Mendorong digitalisasi sektor pariwisata melalui pemanfaatan teknologi dalam pemasaran serta pengelolaan destinasi. Langkah ini bertujuan agar promosi wisata semakin tepat sasaran dan efisien.

3. Pariwisata Naik Kelas

Program ini mengembangkan wisata minat khusus seperti wisata kuliner (gastro tourism), wisata bahari (marine tourism), dan wisata kebugaran (wellness tourism). Selain itu, juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan event di daerah yang mengangkat budaya lokal.

Kemenparekraf juga menggelar program Karisma Event Nusantara (KEN), yang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan berskala nasional. Berdasarkan data tahun 2024, event KEN telah mencatat perputaran ekonomi mencapai Rp13,57 triliun, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp238,2 miliar.

“Contoh konkretnya adalah Pesta Kesenian Bali 2024. Selama sebulan pelaksanaan, dampaknya bagi perekonomian lokal mencapai Rp192,3 miliar. Bahkan tingkat okupansi penginapan di sekitar lokasi naik hingga 20 persen,” jelas Ni Luh Puspa.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo–Putin, Seskab Teddy Soroti Sejarah Diplomatik Indonesia-Rusia

4. Pengembangan Desa Wisata

Program ini menargetkan lebih dari 6.000 desa wisata untuk ditingkatkan kualitasnya agar mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal secara merata. Ia mencontohkan, Desa Penglipuran dan Jatiluwih di Bali yang telah mendapat pengakuan internasional dari UN Tourism.

“Desa Penglipuran kini dikenal sebagai destinasi terbersih dan mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp24 miliar per tahun. Ini bukti bahwa pengelolaan yang baik bisa membawa dampak ekonomi besar bagi masyarakat desa,” tuturnya.

Secara keseluruhan, sektor pariwisata menunjukkan pemulihan signifikan pasca pandemi. Data menunjukkan, kunjungan wisatawan mancanegara naik dari 1,6 juta pada 2021 menjadi hampir 14 juta pada 2024. Meski belum menyamai angka sebelum pandemi yang mencapai 16,1 juta, pencapaian tersebut merupakan kemajuan besar.

Baca Juga: Pesona Curug Bentang, Air Terjun dengan Kisah Legenda di Subang dan Bandung

Sementara itu, wisatawan nusantara mencatatkan lebih dari 1 miliar perjalanan sepanjang 2024, melampaui rekor sebelum pandemi yang berada di angka 722 juta. Ini menunjukkan bahwa pasar domestik memainkan peran penting sebagai penopang utama industri pariwisata nasional.

Tahun ini, pemerintah menargetkan kedatangan wisatawan mancanegara sebanyak 14,6 hingga 16 juta kunjungan serta perjalanan wisatawan nusantara sebesar 1,08 miliar. Dari sisi ekonomi, ditargetkan devisa pariwisata dapat menyentuh angka 19 hingga 22,1 miliar dolar AS dan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 4,6 persen atau sekitar Rp1.118 triliun.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB