TatarMedia.ID - PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) membantah keras tudingan, bahwa operasional mereka menjadi penyebab bencana ekologis yang terjadi di Sumatera.
Tuduhan itu disampaikan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), yang menyebut bahwa bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah, termasuk di lingkungan konsesi PT Toba Pulp Lestari, bermula dari aktivitas konversi hutan menjadi kebun kayu dan pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) di kawasan Batang Toru.
"PLTA Batang Toru, selain akan memutus habitat orang utan dan harimau, juga merusak badan-badan sungai dan aliran sungai yang menjadi daya dukung dan daya tampung lingkungan. Selain itu juga pertambangan emas yang berada tepat di sungai Batang Toru. Desa-desa lain di kecamatan Sipirok juga ada aktivitas kemitraan kebun kayu dengan PT Toba Pulp Lestari yang akhirnya mengalihfungsikan hutan," ungkap Direktur Eksekutif Daerah WALHI Sumatera Utara, Riandra Purba.
Baca Juga: Banjir Sumatera: Kepala BNPB Minta Maaf dan Akui Kekhawatiran
Menanggapi tudingan tersebut, Direktur TPL, Anwar Lawden, menegaskan bahwa seluruh kegiatan perusahaan telah berjalan sesuai dengan izin dan ketentuan pemerintah.
Dari total konsesi seluas 167.912 hektare, TPL menyatakan hanya mengembangkan tanaman eucalyptus seluas sekitar 46.000 hektare; sisanya diklaim tetap sebagai kawasan lindung dan konservasi.
Baca Juga: 5 Panduan Mengurus Dokumen Hilang atau Rusak Pasca Banjir
"Seluruh kegiatan HTI telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari. Dari total areal 167.912 Ha, Perseroan hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46.000 Ha, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi," tulis Anwar.
Menurut Anwar, proyek HTI perusahaan telah melalui penilaian independen seperti High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) untuk memastikan praktik pengelolaan hutan lestari dilakukan dengan benar.
Baca Juga: Guncang Publik! Exy Dwi Lestari Diduga Jadi Selingkuhan Direktur Maskapai