TatarMedia.ID - Viral di media sosial fenomena hujan es di wilayah Karya Jaya, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (04/11/2023).
Hal tersebut dibenarkan Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Siswanto, menurut Diaz berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial hujan melanda wilayah Kecamatan Kertapati, Palembang.
Siswanto menyebut fenomena hujan es bukanlah hal yang menakutkan, kejadian ini lumrah terjadi, Siswanto beberkan penyebab terjadinya hujan es.
Baca Juga: Strategi BMKG Tekan Korban Gempa dan Tsunami Kolaborasi Teknologi dan Kearifan Lokal
"Hujan es dipicu akibat adanya pertumbuhan Awan Cumulonimbus (CB) sehingga menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat secara tiba-tiba disertai es yang terjadi di wilayah tersebut," terang Siswanto, dalam keterangannya, Sabtu (04/11).
Lebih lanjut Siswanto menjelaskan, data curah hujan berdasarkan AWS/ARG terdekat yaitu ARG Jakabaring tercatat curah hujan pukul 16.20 WIB adalah 13,4mm.
Menurutnya, Hujan es yang terjadi di wilayah Kota Palembang, Sumatera Selatan disebabkan oleh suhu muka laut di perairan Sumatera bagian Timur yang cukup hangat antara 30 hingga 31 derajat Celcius, serta anomali suhu muka laut di sekitar perairan Sumatera bagian Timur berkisar antara 1.0 - 2.0°C yang menambah pasokan uap air di wilayah Sumatera Selatan.
Baca Juga: Polisi Bongkar Kasus Keripik Pisang Narkoba dan Happy Water Dijual Secara Online
"Terdapat pola konvergensi yang memanjang di wilayah Pulau Sumatera bagian Timur. Kelembapan udara lapisan 850 - 500 mb di wilayah Kota Palembang berkisar antara 60% - 80%."terangnya.
Peringatan dini cuaca ekstrim sudah dikeluarkan oleh MEWS Stasiun Meteorologi SMB II Palembang sebanyak 2 kali berlaku mulai tanggal 04 November 2023 pukul 14.50 WIB - 18.30 WIB.
Peringatan Dini telah disampaikan ke Whatsapp Group Info BMKG Sumsel, Pusdalops Provinsi Sumsel, Info BMKG-Kota Palembang, BMKG Sumsel&Media Only, Rapi Kota Palembang, Forum BMKG dan RRI, Komunikasi Info Bencana.
Baca Juga: Mahasiswa UIN Gunung Djati Sukses Bisnis Kopi Secara Online
"Berdasarkan data analisis cuaca terakhir, potensi cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Selatan masih akan berlangsung 1-2 hari ke depan terutama di wilayah Sumatera Selatan bagian Tengah, Barat dan Utara. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengupdate informasi cuaca setiap saat terutama dalam masa peralihan musim di awal bulan November ini." Pungkasnya.(*)