TatarMedia.ID - Suasana sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, New York, memanas menyusul perdebatan tajam antara delegasi Israel dan Iran, Jumat (20/6/2025) waktu setempat.
Ketegangan itu mencerminkan meningkatnya eskalasi konflik antara kedua negara yang selama ini terus memburuk, khususnya terkait isu nuklir.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, secara terbuka menyampaikan bahwa negaranya tidak akan menghentikan operasi militernya terhadap Iran hingga ancaman nuklir yang disebutnya sebagai "bahaya eksistensial" benar-benar dihilangkan.
Baca Juga: Jelang Retret Kepala Daerah Gelombang II, 49 Peserta Jalani Pemeriksaan Medis
“Kami tidak akan berhenti. Tidak sampai ancaman nuklir Iran dibongkar. Tidak sampai mesin perangnya dilucuti. Tidak sampai rakyat kami, dan rakyat Anda, merasa aman,” ujar Danon di hadapan forum internasional tersebut, Sabtu (21/6/2025) waktu Indonesia.
Pernyataan tegas tersebut menjadi sinyal bahwa Israel masih akan melanjutkan operasi militernya di kawasan, terlepas dari tekanan internasional yang menyerukan deeskalasi.
Menanggapi hal itu, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyuarakan kekhawatiran serius terhadap sikap agresif Israel.
Dalam pernyataannya di sidang Dewan Keamanan, Iravani mendesak agar PBB mengambil langkah konkret untuk menghentikan agresi yang menurutnya mengancam stabilitas regional.
“Iran memiliki hak untuk mempertahankan diri. Kami tidak akan tinggal diam jika wilayah dan kedaulatan kami terus dilanggar,” kata Iravani.
Ia juga menyoroti potensi keterlibatan pihak ketiga yang bisa memperparah konflik. “Kami sangat prihatin dengan laporan kredibel yang menunjukkan kemungkinan Amerika Serikat akan turut campur dalam konflik ini,” ungkapnya.
Pertukaran pernyataan tajam tersebut mencerminkan jurang perbedaan yang semakin dalam antara kedua negara. Di satu sisi, Israel menyoroti ancaman nuklir sebagai alasan utama serangan militer, sementara di sisi lain, Iran menekankan hak membela diri atas serangan yang mereka nilai tidak berdasar.
Baca Juga: Wamenpar Ni Luh Puspa Soroti Arah Baru Pariwisata Nasional, Bukan Lagi Soal Jumlah Kunjungan
Forum PBB kali ini menjadi ajang bagi masing-masing pihak menyuarakan pandangan dan kepentingannya di tengah sorotan global. Namun hingga saat ini, belum ada keputusan bulat dari Dewan Keamanan terkait langkah yang akan diambil untuk meredam konflik.
Artikel Terkait
Pesona Curug Bentang, Air Terjun dengan Kisah Legenda di Subang dan Bandung
Ini 6 Cara Ampuh untuk Menjadi Diri Sendiri dan Temukan Jati Diri
Masak Mudah Hari Ini: Resep Bakwan Jagung Renyah Manis yang Bikin Nagih!
Taman Bunga Wiladatika, Oase Hijau di Depok yang Tak Lekang oleh Waktu
Megahnya Ngunduh Mantu Al Ghazali dan Alyssa, Serasi dalam Balutan Adat Jawa
Pertemuan Prabowo–Putin, Seskab Teddy Soroti Sejarah Diplomatik Indonesia-Rusia
Retret Kepala Daerah Gelombang II Digelar di IPDN, 86 Peserta Siap Diberangkatkan
Wamenpar Ni Luh Puspa Soroti Arah Baru Pariwisata Nasional, Bukan Lagi Soal Jumlah Kunjungan
Seskab Teddy Beberkan Momen Kunjungan Prabowo ke St. Petersburg dan Forum SPIEF Hingga Pertemuan Presiden Putin
Jelang Retret Kepala Daerah Gelombang II, 49 Peserta Jalani Pemeriksaan Medis