TatarMedia.ID - Gunung Merapi di Jawa Tengah semburkan 12 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1500 meter.
Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) periode 00.00 hingga 24.00 WIB Sabtu tadi malam Gunung Merapi yang masuk ke wilayah administratif Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah ini terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Petugas Pos Pantau Merapi, Triyono menyebut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin tenang ke arah timur dan barat.
Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem Natal dan Tahun Baru BMKG Siapkan Radar
"Teramati 12 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1500 meter," jelas Triyono seperti dikutip TatarMedia.ID, Minggu (24/12).
Hingga periode pukul 24.00 WIB tadi malam, terjadi 124 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 29.12-209.52 detik. 2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0.4-0.6 detik dan lama gempa 7.44-8.4 detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-11 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 63.04-77.68 detik.
PVMBG menetapkan aktivitas Gunung Merapi berada pada level III (Siaga), atas hal tersebut PVMBG menyatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan - Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelas Triyono.
Baca Juga: Cerita Penjual Rengginang dan Opak Khas Sunda Asal Cianjur, Bisa Raih Omset Sampai Belasan Juta
PVMBG imbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandasnya.(*)
Artikel Terkait
Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT Meletus Waspada Abu Vulkanik Guguran Lava dan Awan Panas
Wanita Dianiaya Sopir Angkot di Sukabumi, Ini Penjelasan Pihak Keluarga
Bandara Internasional Minangkabau Kembali Dibuka Setelah Sebelumnya Ditutup Akibat Erupsi Gunung Marapi
Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di NTT Erupsi Masyarakat Sekitar Waspada Area Jarak Ini
Potensi Cuaca Ekstrem Natal dan Tahun Baru BMKG Siapkan Radar