Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Ribuan Warga Mengungsi

TatarMedia.ID - Gunung Lewotobi Laki-Laki menunjukkan aktivitas vulkanik meningkat secara signifikan sejak sepekan terakhir.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Api di Kabupaten Flores ini naik dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada pukul 23.00 WITA Selasa (09/01) tadi malam.

Data visual dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki periode pukul 18.00 hingga pukul 24.00 WIB tadi malam, secara visual teramati asap kawah bertekanan sedang hingga kuat berwarna putih kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 800 hingga 1000 meter di atas puncak.

Baca Juga: Breaking News! Kondisi Terkini Gunung Lewotobi Laki-laki Status Meningkat dari Siaga Menjadi Awas

Tidak hanya abu, teramati sinar api di kawah utama Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan lontaran lava pijar ke arah utara sejauh 50 meter dari kawah utama. Suara gemuruh lemah hingga sedang juga terdengar jelas.

Hasil rekaman instrumen data seismograf menunjukkan adanya gempa frekuensi rendah sebanyak 3 kali dengan amplitudo 7.4-29.6 mm dalam durasi 7-17 detik.

Tercatat Gempa vulkanik dangkal sebanyak 2 kali dengan amplitudo 18.5-37 mm dalam durasi 11 detik.

Baca Juga: Karakteristik Sejarah dan Kondisi Terkini Gunung Marapi yang Sering Erupsi

Sedangkan Micro Tremor terekam dengan amplitudo 3.7-7.4 mm yang dominan pada 7.4 mm.

"Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Level IV (Awas) sejak pukul 23.00 WITA tadi malam, dengan rekomendasi radius 4 km dari pusat kawah dan sektoral 5 km ke arah utara - barat laut," ungkap Iing Kusnadi, Penyelidik Bumi Utama, PVMBG, Rabu (10/01).

Dengan kondisi ini, Iing mengatakan pihaknya terus memonitor dan melakukan evaluasi terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki ini.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meningkat Waspada Lahar Dingin

Iing menegaskan seluruh dasar pengambilan keputusan akan dilaksanakan berdasarkan hasil rekaman instrumen dari data yang didapat Pos Pemantauan Gunung Api di sana.

"Kita tetap berpatokan pada hasil rekaman instrumen jadi kita tetap mengikuti perkembangan dari erupsi tersebut," tandasnya.