Analisis PVMBG Atas Rentetan Gempabumi Pulau Bawean

Photo Author
- Minggu, 24 Maret 2024 | 13:44 WIB
Pusat Gempabumi merusak 33 KM Pulau Bawean (TatarMedia.ID - Rudi Imelda )
Pusat Gempabumi merusak 33 KM Pulau Bawean (TatarMedia.ID - Rudi Imelda )

TatarMedia.ID - PVMBG keluarkan analisis geologi atas kejadian rentetan gempabumi merusak yang terjadi pada Jumat (22/03) dengan pusat gempa di kawasan Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan data BMKG, gempabumi berkekuatan magnitudo 6,0 episenter di wilayah sekitar 33 km barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Sementara menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa terletak pada koordinat 112,311 BT dan 5,809 LS dengan magnitudo 5,6 pada kedalaman 10 km.

Baca Juga: Update Gempabumi Tuban Hingga Malam Terjadi 87 Kali Gempa Susulan

Selanjutnya data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa berada pada koordinat 111,40 BT dan 5,85 LS, dengan magnitudo.5,5 pada kedalaman 10 km.

Kejadian gempabumi ini selanjutnya diikuti oleh sejumlah gempa susulan, hingga Sabtu (23/03) pukul 21.00 WIB terjadi 197 kali gempa susulan.

PVMBG menyebut wilayah terdekat dengan lokasi pusat gempa adalah Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Update Kerusakan Dampak Gempa Tuban di Sejumlah Wilayah Jawa Timur

"Wilayah tersebut pada umumnya merupakan morfologi dataran  hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan hingga perbukitan terjal pada bagian tengahnya," terang Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangannya.

Data Badan Geologi (BG) pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo (Aziz dkk., 1993), Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur Tersier (terdiri dari batupasir dan batugamping) dan dominan endapan Kuarter (terdiri dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai).

Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan.

Baca Juga: Analisa BMKG Terkait Rentetan Gempabumi Bawean

Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa.

Selain itu morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah/ longsoran apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X