Mitigasi Galodo Gunung Marapi Susulan BNPB dan BMKG Usulkan Pembuatan Sabo Dam

Photo Author
- Jumat, 17 Mei 2024 | 18:13 WIB
Visual udara wilayah terdampak banjir lahar dingin di wilayah Provinsi Sumatera Barat BNPB dan BMKG rekomendasikan pembangunan Sabo Dam (Dok : BNPB)
Visual udara wilayah terdampak banjir lahar dingin di wilayah Provinsi Sumatera Barat BNPB dan BMKG rekomendasikan pembangunan Sabo Dam (Dok : BNPB)

"Sehingga diperlukan penanganan jangka panjang secara permanen berupa kesiapsiagaan dan mitigasi guna mengantisipasi bencana serupa terulang lagi," tegasnya.

Guna mengantisipasi bencana susulan, mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi salah satu aspek yang perlu diperkuat.

"Untuk itu BNPB bersama BMKG masih akan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), mengingat masih ada potensi banjir lahar yang baru dengan volume yang lebih besar menyusul prakiraan cuaca yang telah dideteksi oleh BMKG," terangnya.

Baca Juga: Banjir Rendam 26 Kampung di Mahakam Ulu Kaltim

Selain itu, Dwikorita menyarankan agar dibangun Sabo Dam atau bangunan penahan, perlambatan dan penanggulangan aliran lahar di sepanjang sungai yang berpotensi dialiri lahar.

Sabo dam ini nantinya dilengkapi dengan sistem peringatan dini banjir lahar hujan.(lahar dingin).

Senada dengan Dwikorita, kepala BNPB menekankan pentingnya penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana lahar hujan Gunungapi Marapi.

Baca Juga: Motif dan Fakta Baru Pembunuhan Sadis Ibu oleh Anak Kandung di Kalibunder Sukabumi

Suharyanto  meminta pemerintah pusat dan daerah mengawal dan merealisasikan pembangunan Sabo Dam sebagai bagian dari infrastruktur mitigasi, memasang rambu zona bahaya, serta memasang alat pemantau curah hujan dan ketinggian muka air sungai.

Penguatan kesiapsiagaan, mitigasi, dan peringatan dini tersebut merupakan bagian dari amanah UU Nomor 24 Tahun 2007, yang mana penanggulangan bencana meliputi upaya pra bencana maupun pasca bencana.

Tahap prabencana meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan peringatan dini. Di mana hal tersebut merupakan kunci guna mengurangi risiko bencana di masa mendatang termasuk upaya meminimalisir dampak korban jiwa.

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ceceu di Palabuhanratu Sukabumi

Sementara itu, mitigasi bisa diartikan sebagai upaya mengurangi risiko bencana baik dengan cara membangun fisik maupun melalui edukasi penyadaran dan peningkatan kapasitas menghadapi ancaman bahaya.

Pembangunan sabo dam serta relokasi merupakan bagian dari langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah sebagai respon atas bencana banjir lahar hujan  di Sumatera Barat.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X