Upaya Pencarian Korban Longsor dan Banjir Bandang di Ternate Temui Banyak Kendala

TatarMedia.ID - Pencarian korban hilang dalam bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku alami kendala.

Tim SAR Gabungan cukup kesulitan menghadapi medan tumpukan tanah, lumpur, dan bebatuan pasca banjir bandang.

Kendala lain adalah cuaca di sekitar TKP, hujan masih turun dengan intensitas sedang hingga lebat juga menjadi kendala dalam operasi pencarian korban.

Baca Juga: Kondisi Terkini Pasca Banjir Bandang di Ternate Maluku Utara

"Hingga saat ini satu korban hilang masih belum ditemukan akibat bencana yang terjadi pada Minggu (25/8) dini hari lalu," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keteranganya, Jumat (30/08).

Lanjut Muhari, upaya pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan relawan.

"Operasi pencarian hari ini pun belum membuahkan hasil, tim gabungan menemui sejumlah kendala seperti tumpukan tanah, lumpur, bebatuan dan hujan yang masih turun di lokasi bencana," jelasnya lagi.

Baca Juga: 3 Fakta Baru Kasus Temu Mayat di Cibadak Konsumsi Kecubung Hingga Gali Makam

Data yang dihimpun Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Banjir Bandang Kelurahan Rua, korban jiwa masih berjumlah 18 orang meninggal dunia.

Untuk pengungsi tercatat data pembaharuan dari sebelumnya 150 jiwa menjadi 250 jiwa menempati Posko Pengungsian di SMKN 4 Kastela.

Dalam penanganan bencana ini, BNPB rekomendasikan BPBD setempat untuk melakukan pendataan rumah dan bangunan yang ada di area bahaya longsor atau zona potensi terdampak.

Baca Juga: Banjir Bandang di Ternate, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 18 Orang

Selain itu, menyusul dilakukannya pemetaan dan analisis spasial oleh BNPB, Pemerintah Kota Ternate diharapkan dapat berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan survei dan pemetaan lanjutan pada lokasi yang berpotensi banjir bandang.