Arifin menyatakan pihaknya telah melaporkan kondisi sekolah ke dinas terkait.
"Sebelumya pada hari Jumat sudah terlihat tanda-tanda nya, dan pada Sabtu sore sekitar pukul 15.55 WIB saat hujan deras dan angin bagian atap ambruk kebetulan saya masih disini melihat langsung," terang Arifin.
Hal senada diungkap Arifin, meski kegiatan belajar mengajar tidak terganggu, dirinya merasa khawatir atap bangunan sebelah ikut ambruk.
Baca Juga: 5 Remaja Pendaki Gunung Salak Sukabumi Hilang Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
"Sekolah kami saat ini ada 12 rumbel dengan 6 ruang kelas, jadi tiap 2 rumbel digabung akibat kekurangan ruang kelas, ditambah 2 ruang kelas itu sudah tidak bisa difungsikan, namun kegiatan belajar mengajar masih aman, hanya khawatir saja atap bangunan sebelahnya ambruk ketika ada anak-anak disini, meski sudah diberi pembatas, namun kan anak anak susah dilarang untuk menjauh," jelas Arifin.
Arifin berharap sesuai harapan wali murid, pihak terkait segera dapat melakukan perbaikan.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Terjang Sukabumi Kapolres Rita Suwadi Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak
"Saya sudah melaporkan ke pihak terkait juga pihak pemerintah, karena ambruk atap ruang tersebut selain akibat bencana, juga kondisi material bangunan termakan usia dan sudah lama tidak ada perbaikan, kami berharap pihak terkait segera memperbaikinya," pungkasnya.(*)
Artikel Terkait
Tebing Ambruk Timpa Pekerja Coffee Shop di Kintamani Bali 1 Korban Meninggal Dunia
Nasib Pelajar Setelah Ruang Kelas SDN Puncak Tugu Pabuaran Sukabumi Ambruk
Rumah Ambruk di Bantul Yogyakarta 1 Korban Meninggal Dunia
Atap Ruang Kelas SDN Tipar Kecamatan Simpenan Sukabumi Ambruk Ini Penyebabnya
Update Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi