Ternyata Seperti Ini Teknis Modifikasi Cuaca di Jawa Barat dan Jawa Tengah

Photo Author
- Minggu, 15 Desember 2024 | 22:57 WIB
Persiapan penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuacva (Istimewa)
Persiapan penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuacva (Istimewa)

Penyemaian awan ini berhasil mengurangi risiko hujan intens di daerah-daerah seperti Jepara, Pati, Kudus, Demak, dan Semarang, yang semula diprediksi akan mengalami curah hujan hingga 50-120 mm/hari.

"Setelah intervensi OMC, curah hujan di wilayah tersebut turun menjadi hanya 5-20 mm/hari, yang berarti pengurangan curah hujan sekitar 70%. Dampak positif ini diharapkan dapat menurunkan potensi bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut," jelas Muhari.

Selama operasi berlangsung, BNPB memastikan kelancaran kegiatan dengan terus memantau jalannya operasi, termasuk pengecekan bahan semai dan memastikan prosedur administrasi dipenuhi.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Terjang Sukabumi Ini Data Wilayah Terdampak Bencana

"Tim OMC bekerja secara terintegrasi dengan BPBD setempat dan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan perkembangan awan secara real-time,"

Data yang diperoleh dari pemantauan cuaca serta laporan kejadian bencana dari daerah terdampak menjadi acuan utama dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam operasi ini. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil tetap relevan dan sesuai dengan kondisi yang berkembang di lapangan.

OMC juga dilaksanakan di wilayah Jawa Barat pada Sabtu (14/12) guna menangani potensi bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir, gelombang ekstrem, dan tanah longsor.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem dan Ancaman La Nina, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Tim OMC berhasil mengurangi intensitas hujan di wilayah rawan bencana seperti Sukabumi dan Cianjur. Berdasarkan analisis BMKG, curah hujan yang diprediksi di wilayah tersebut awalnya 70 hingga 150 mm/hari, namun setelah dilakukan penyemaian awan, intensitas hujan di daerah tersebut berhasil berkurang menjadi 5 hingga 30 mm/hari, dengan pengurangan curah hujan hingga 60%.

Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat ini difokuskan di wilayah selatan Sukabumi dan daerah rawan bencana lainnya, dengan tujuan mengurangi intensitas curah hujan yang dapat memicu bencana.

"Hasilnya, setelah dilakukan modifikasi cuaca, curah hujan di wilayah tersebut berhasil diturunkan dan terfokus di wilayah selatan laut Provinsi Jawa Barat, mengurangi risiko bencana di daratan," kata Muhari.

Baca Juga: BMKG : Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem Selama Nataru, Minta Masyarakat Peka Informasi

Untuk pelaksanaan OMC di Jawa Barat, pesawat Cessna Caravan 208B yang digunakan untuk penyemaian awan berangkat dari Posko OMC di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dengan tujuan melaksanakan operasi modifikasi cuaca di wilayah selatan Sukabumi dan sekitarnya.

"Penyemaian awan difokuskan di perairan selatan untuk menghindari curah hujan yang dapat meningkatkan risiko bencana di daratan," kata Dia.

"Sejauh ini OMC terbukti efektif dalam mengurangi curah hujan yang berisiko menyebabkan bencana banjir dan longsor. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen bersama pemerintah untuk terus meningkatkan upaya mitigasi dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan mengurangi potensi risiko bencana hingga periode Natal dan tahun baru nanti." Pungkasnya.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X