TatarMedia.ID – Ancaman bencana Megathrust menjadi perhatian serius dalam upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat.
Dalam rangka ini, Pusat Kajian Crisis and Resilience London School of Public Relations (LSPR) Jakarta mengadakan sosialisasi di Baleriung Mandala Wangi, Kampung Sukamaja, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Muhamad Hidayat, M.I.Kom., pakar komunikasi bencana sekaligus dosen LSPR, serta berbagai pihak seperti sesepuh Bale Riung Mandala Wangi, unsur Pemerintah Kecamatan Surade, perwakilan Dompet Dhuafa, komunitas lokal, pegiat budaya dan lingkungan, relawan, serta tokoh masyarakat.
Baca Juga: Ancaman Gempa Megathrust dan Sesar Cimandiri di Sukabumi, Potensi SAR Menggelar CSSR
Langkah Awal Sosialisasi Megathrust
Dr. Muhamad Hidayat menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait ancaman Megathrust, yang berpotensi memicu tsunami dengan dampak besar.
"Kami memulai dengan mendata tokoh masyarakat dan komunitas di wilayah ini. Ke depan, akan ada program lanjutan terkait mitigasi dan kesiapsiagaan," jelasnya.
Hidayat menekankan pentingnya pemahaman risiko bencana sebagai upaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merespons ancaman.
"Tujuan sosialisasi ini bukan untuk menciptakan ketakutan, tetapi untuk membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat secara nyata," tambahnya.
Baca Juga: Penjelasan Potensi Gempa di Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai - Siberut
Komunikasi Risiko: Aspek Penting dalam Penanganan Bencana
Menurut Hidayat, komunikasi menjadi tantangan terbesar dalam penanganan bencana di Indonesia.
Strategi komunikasi risiko yang baik diperlukan agar informasi dapat tersampaikan dengan tepat tanpa menimbulkan kepanikan.
"Peringatan dini harus dirancang untuk meningkatkan kewaspadaan, bukan menciptakan ketakutan. Komunikasi yang efektif sangat penting dalam membangun negara yang tangguh menghadapi bencana," ungkapnya.
Baca Juga: Keputusan Biaya Haji 2025 Kemenag Sukabumi Tunggu Penetapan, Ini Estimasi Kuotanya
Artikel Terkait
Baby Bump Jadi Prioritas, Mahalini Raharja Vakum dari Panggung
5 Cara Kreatif Melestarikan Seni Tradisional di Era Modern
Sosok Bagong Kussudiardja, Salah Satu Tokoh Kesenian Tradisional Indonesia
Jangan Jadi Korban! Begini Cara Menghindari Serangan Siber
Mengenal Penyebab Kulit Berminyak dan Cara Mengatasinya
Bisakah Menikah Secara Online? Kemenag Sukabumi Ungkap Regulasi Kementerian Agama
Panduan Lengkap Pendaftaran Nikah, Proses Offline di KUA dan Online di SIMKAH Kemenag
Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang Melibatkan Truk Batu Bara Bus Primajasa dan 3 Minibus
Disebut Sebagai Miniatur Raja Ampat, Ini Alasan Harus Kunjungi Wisata Bajulmati Reservoir
Keputusan Biaya Haji 2025 Kemenag Sukabumi Tunggu Penetapan, Ini Estimasi Kuotanya