Gelombang tinggi air laut 1,25-2,5 meter juga masih berpotensi terjadi hingga tanggal 5 Februari 2025 di beberapa wilayah perairan meliputi Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia bagian barat Aceh dan Kepulauan Mentawai, Laut Natuna bagian utara, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Makassar, Laut Sulawesi bagian barat dan timur, Laut Maluku dan Laut Seram.
Kemudian untuk tinggi gelombang air laut antara 2,5-4.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia bagian barat Bengkulu dan Lampung, Samudera Hindia bagian barat Banten hingga Jawa Barat, Samudera Pasifik utara Maluku hingga Papua, Laut Banda dan Laut Arafuru.
"Kondisi cuaca dan potensi gelombang tinggi air laut tersebut diharapkan menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah daerah terkait untuk dapat senantiasa meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan dan upaya mitigasi." tutur Muhari.
Baca Juga: Fenomena Bencana Pergerakan Tanah di Pajawaran Banjarnegara
Monitoring dan normalisasi daerah aliran air, selokan, tanggul, drainase hingga daerah aliran sungai dapat dilakukan secara berkala untuk meminimalisir dampak potensi risiko bencana banjir dan banjir bandang. Pemantauan lereng tebing, jurang dan jalur transportasi juga diharapkan dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan yang berpotensi terjadi pergerakan tanah maupun longsor.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam, pemerintah daerah melakukan evakuasi sementara warga yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran sungai.
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir agar selalu mewaspadai potensi perubahan kondisi cuaca. Apabila terjadi tanda-tanda gelombang tinggi sebaiknya melakukan evakuasi mandiri sementara ke wilayah yang lebih aman.
Baca Juga: Jenazah Bayi Baru Lahir Ditemukan Mengambang di Parit Desa Sukajaya Sukabumi
Bagi para nelayan diharapkan untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dan tidak melaut sementara hingga kondisi dapat dipastikan kembali aman.(*)
Artikel Terkait
Bencana Banjir Susulan Grobogan: Jalur Rel Kereta Api Gubug - Karangjati Kembali Amblas
Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Mengintai Sejumlah Wilayah di Indonesia
11 Wilayah di Indonesia Ini Dilanda Bencana, Dampaknya Signifikan
Mamuju Hingga Tasikmalaya, Rangkaian Bencana Hidrometeorologi Warnai Pekan Terakhir Januari
Fenomena Bencana Pergerakan Tanah di Pajawaran Banjarnegara