"Terkait dengan tarif dan bagaimana kita meningkatkan impor, bagaimana dengan impor ekspor kita yang bisa sampai 18 miliar dolar AS diisi dengan produk-produk yang kita impor, termasuk gandum, katun bahkan juga salah satunya adalah produk migas," jelas Airlangga.
Meski tanpa duta besar di Washington, Indonesia tetap optimistis mampu menjalin dialog produktif demi menghindari dampak buruk dari tarif baru AS terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga: Indonesia Terkena Dampak Kebijakan Trump Hentikan Bantuan Obat HIV
Pemerintah RI berharap pendekatan diplomatik ini akan menghasilkan solusi win-win bagi kedua negara.(*)
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Makan Malam dengan Menlu AS Antony Blinken Bahas 75 Tahun Kerjasama Hingga Solusi Konflik Palestina
TikTok Diblokir Total di Amerika Serikat, Pengguna AS Terancam Denda Rp 81,9 Juta per Orang
Indonesia Berisiko Alami Resesi Setelah Donald Trump Berlakukan Tarif Impor Naik 32 Persen
ASEAN Kompak Hadapi Donald Trump, Prabowo Bahas Langkah Respons AS Bersama Malaysia Singapura Filipina dan Brunei
Perang Dagang Amerika vs China Semakin Memanas, Australia Tolak Lawan Trump