"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar Tokararu. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Guncangan Gempa dirasakan di Kota Poso pada skala V-VI MMI, Luwu Timur, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, Polman III-IV MMI, Tana Toraja, dan Wajo pada III MMI.
Baca Juga: Beneran Ada Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025? Ini Kata BMKG
"Hingga pukul 06.43 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,2," sambung Daryono.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca Juga: Penjelasan BMKG Terkait Kondisi Cuaca Terkini Musim Hujan Memasuki Kemarau
Hindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.(*)
Artikel Terkait
Sidang Lanjutan MK atas Perselisihan Hasil Pilkada Kabupaten Sukabumi, Bawaslu Ingatkan Para Pihak
Penjelasan BMKG Terkait Kondisi Cuaca Terkini Musim Hujan Memasuki Kemarau
Beneran Ada Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025? Ini Kata BMKG
Gempa Terkini Guncang Sukabumi Bandung dan Sekitarnya
Gempa Terkini M4,9 Guncang Pendolo Poso Sulteng