Mahfud MD Soroti Keracunan Massal Pelajar di Program MBG, Dilaporkan 6457 Orang Terdampak Keracunan

Photo Author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 13:08 WIB
Eks Menko Polhukam, Mahfud MD ceritakan kasus cucunya yang dikabarkan keracunan usai menyantap menu MBG di sekolah. (Instagram.com/@mohmahfudmd)
Eks Menko Polhukam, Mahfud MD ceritakan kasus cucunya yang dikabarkan keracunan usai menyantap menu MBG di sekolah. (Instagram.com/@mohmahfudmd)

MBG Program Mulia yang Harus Dibenahi
Mahfud MD menekankan bahwa MBG sejatinya program mulia yang perlu dipertahankan.

Namun demikian, Guru Besar Hukum Tata Negara itu menyoroti perbaikan kualitas harus dilakukan agar tujuan mulia meningkatkan gizi anak tidak berubah menjadi petaka di kemudian hari.

“Ini harus diteliti lagi apa masalahnya. Program MBG gratis ini adalah satu program yang paling bagus, mulia,” ujarnya.

Baca Juga: Keracunan Massal di Bantargadung Sukabumi, Diduga Gegara Makan Jamur

Cerita Mahfud seakan menjadi alarm keras bagi pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh. Di tengah niat mulia meningkatkan gizi generasi muda, kelemahan dalam pengelolaan justru berisiko menimbulkan tragedi yang lebih besar bila tidak segera dibenahi.

Berkaca dari hal itu, pernyataan Mahfud kian relevan setelah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana mengungkap angka mengejutkan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Dadan menuturkan, berdasarkan data BGN secara mutakhir hingga 30 September 2025 tercatat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan akibat MBG di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Update Gempa Berkekuatan M6,9 Filipina 69 Korban Meninggal Dunia 140 Luka-luka

“Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang. Kemudian wilayah III ada 1.003 orang,” ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu 1 Oktober 2025.

Dalam pemaparannya, Dadan menyoroti lemahnya standar sanitasi di sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi dapur penyedia MBG.

Banyak dapur belum memiliki akses air bersih layak, sementara prosedur pencucian peralatan makan tidak sesuai standar kesehatan.

Baca Juga: Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo Ambruk Kisah Pilu Hingga Proses Evakuasi

“Dari kejadian di berbagai tempat, tampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik. Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi,” ungkap Dadan.

Sebagai langkah cepat, BGN telah menginstruksikan penggunaan air galon untuk memasak, serta penyaringan khusus untuk air cuci peralatan dan bahan makanan. Namun, perbaikan sistemik tetap menjadi tantangan besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X