"Tentunya yang sudah tervalidasi sehingga diharapkan akurat sesuai by name by address nya jelas" tukasnya.
Sekdis menegaskan, berdasarkan hasil bulan penimbangan secara faktual yang dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi angka stunting hanya berada pada 7,9 persen, data yang didapat tersebut berbeda jauh dengan hasil survei yang dilakukan SSGI.
Baca Juga: Jokowi Bagikan Bantuan Stimulan Petani Gagal Panen di Jawa Tengah
"Jadi berapapun hasilnya, yang jelas penurunan stunting itu ada dan kita punya data real, berkualitas, untuk penatalaksanaan di 2024," jelasnya.
Sesuai Perpres nomor 72 tahun 2021 yang menjadi bidik sasaran kerja DPPKB adalah keluarga beresiko stunting.
"Jadi tentunya kita akan memilah mana yang menjadi intervensi spesifik atau sensitifnya. Terutama pasangan usia subur yang akan menjadi calon pengantin diharapkan nanti setelah menikah dan masuk masa kehamilan itu sudah benar dipersiapkan melalui penyuluhan," papar Tia Fatimah.
Baca Juga: Diduga Andri Setiawan Pejabat Kota Sukabumi Resmi Ditahan Polisi Kasus Penipuan Proyek Pemkot
Tanggapi pernyataan Wakil Bupati Sukabumi bahwa momen penting rapat evaluasi ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan strategi lebih lanjut guna mengakselerasi terjadinya penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Sukabumi, Tia angkat suara.
"Kita bersyukur seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting memiliki komitmen yang kuat untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Sukabumi." pungkasnya.(*)