TatarMedia.ID - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto tinjau lokasi terdampak bencana Gempabumi yang berpusat di kawasan Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur.
Lokasi pertama yang dikunjungi kepala BNPB adalah Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, sebagai daerah terdekat dengan pusat Gempabumi yang terjadi pada Jumat dengan rentetan Gempa Susulan hingga tadi malam, Minggu (24/03/2024).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari menyebut Kepala BNPB bertolak ke Pulau Bawean menggunakan helikopter dari Surabaya dengan lokasi pendaratan di Lapangan Sepakbola, Dusun Tanjunganyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura.
Baca Juga: Rentetan Gempa Bawean Hingga Malam Ini 197 Kali
Suharyanto tinjau langsung Posko pengungsian di Desa Suari. Tidak hanya meninjau keluarga terdampak, Kepala BNPB meninjau rumah, sarana ibadah, dan fasilitas umum terdampak di Kepulauan Bawean.
Agenda selanjutnya, sambung Muhari, pada Senin (25/3) besok, Kepala BNPB akan mengikuti rapat koordinasi penanganan darurat gempa bersama Pemkab Gresik.
Hasil perkembangan kaji cepat yang dilakukan BPBD Provinsi Jawa Timur, hingga pukul 18.00 WIB, Sabtu (23/03) kemarin, tercatat 182 kali gempa susulan dengan lokasi 132 kilometer Timur Laut Tuban.
Baca Juga: Analisa BMKG Terkait Rentetan Gempabumi Bawean
Selanjutnya BPBD setempat telah mendirikan posko penanganan darurat gempa yang berlokasi di Kantor Kecamatan Sangkapura, Gresik.
Selain posko darurat, Pemkab setempat juga telah mendirikan pos pengungsian.
"Adapun total pengungsi keseluruhan di Kecamatan Tambak berjumlah 5.509 jiwa dewasa, 1.187 lansia, dan 2.952 jiwa pengungsi anak," jelas Muhari, Minggu (24/03).
Baca Juga: Analisis PVMBG Atas Rentetan Gempabumi Pulau Bawean
Sementara itu, hasil kaji cepat BPBD Provinsi Jatim dampak kerusakan akibat gempa terjadi di 5 Kabupaten dan 1 Kota diantaranya Sidoarjo, Pamekasan, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan Kota Surabaya.
"Data sementara rumah rusak ringan sebanyak 1.356 unit, rumah rusak sedang 706 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 331 unit," sambung Abdul Muhari.