Kecepatan dan keakuratan informasi serta media diseminasi yang beradaptasi pada kebutuhan masyarakat untuk memastikan bahwa informasi sampai ke masyarakat terdampak dan pemangku kepentingan.
Sistem peringatan dini telah terbukti menjadi solusi dan dapat diandalkan untuk melindungi kehidupan dan penghidupan dari bahaya gempabumi dan tsunami.
Sistem peringatan dini juga merupakan investasi Kantor Pengurangan Risiko Bencana PBB memperkirakan peringatan dini dapat menghasilkan pengurangan kerugian hingga 30% dalam suatu bencana.
Baca Juga: BMKG : Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Indonesia
Masyarakat Aman dan Selamat Dari Bahaya Gempabumi dan Tsunami
Masyarakat pada saat bencana gempabumi dan tsunami memerlukan informasi yang tepat sehingga mampu melakukan evakuasi mandiri dan respon yang tepat.
"Dalam penelitian di Jepang, masyarakat selamat dari bahaya gempabumi persentase terbesar adalah dari masyarakat itu sendiri," kata Ardianto.
Dengan adanya pengetahuan bahaya gempabumi dan tsunami yang baik, pemahaman informasi yang baik dan melakukan uji respons yang berkala menjadi bekal mutlak untuk aman dan selamat dari bencana gempabumi dan tsunami.
Baca Juga: Ancaman Sesar Besar Sumatera dan Tsunami, BMKG : Sesar Besar Sumatera di Darat Tidak Memicu Tsunami
BMKG telah melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana gempabumi dan tsunami melalui edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, industri pantai, dan infrastruktur kritis (pelabuhan dan bandara) yang dibentuk dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS), serta Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community)
"Sinergitas dari semua pihak untuk bersama-sama mengenal dengan baik bahaya gempabumi dan tsunami, informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, serta peningkatan kapasitas berkesinambungan.
"Sehingga kita yang tinggal didaerah rawan bencana gempabumi dan tsunami akan siap untuk selamat." Tutup Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi.(*)