nasional

Bencana Sukabumi, Walhi Desak Polisi Sidik Perusahaan Tambang Diduga Penyebab Bencana

Sabtu, 14 Desember 2024 | 16:05 WIB
Lokasi tambang emas di kawasan Geopark Sukabumi (Foto : Satelit)

TatarMedia.ID - Bencana hebat kepung Kabupaten Sukabumi sepekan lalu berdampak kerusakan di 39 kecamatan dan 176 desa di wilayah Kabupaten terluas se Jawa Bali ini.

Ribuan rumah terdampak banjir, longsor, pergerakan tanah, 12 orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana hebat di Kabupaten Sukabumi.

Deputi Eksternal Eksekutif Nasional Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Mukri Friatna menyebut, hasil pemantauan citra satelit, sedikitnya terdapat dua kawasan hutan yakni pegunungan Guha dan Dano yang telah hancur tutupan hutannya. Kehancuran hutan itu diduga kuat terjadi akibat aktifitas tambang yang dilakukan oleh PT. SGC melalui anak usahanya yaitu PT. Semen Jawa dan PT. Tambang Semen Sukabumi.

Baca Juga: Dibeking Oknum Preman Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Cibuluh Ciemas Geopark Ciletuh Bikin Gerah Warga

Sejak tahun 2015 silam, Walhi menyatakan sikap menolak kehadiran pabrik semen asal Thailand tersebut melakukan ekploitasi di Sukabumi karena dikhawatirkan berpotensi menghancurkan kawasan kars yang akan menjadi bahan baku semen.

Ditambahkan  Wahyudin selaku Direktur eksekutif Walhi Jabar, pihaknya telah menurunkan tim investigasi sejak tanggal 3 Desember lalu ke Sukabumi.

Hasil temuan lapangan, sambung Wahyu, ditemukan fakta bahwa tidak hanya Kawasan Guha dan Dano saja yang telah terdegradasi.

Baca Juga: Rapat Koordinasi Permasalahan Tambang di Wilayah Gunungguruh Sukabumi

Ditempat lain lain juga terdapat kerusakan hutan dan lingkungan akibat tambang emas, dan tambang galian kuarsa untuk bahan pendukung pembuatan semen di perusahaan SCG.

Di Desa Waluran Kecamatan Jampang, degradasi hutan diduga kuat karena adanya pembukaan lahan untuk proyek Hutan Tanaman Energi (HTE) guna pasokan serbuk kayu ke PLTU Palabuhanratu.

Dalam proyek ini, PT Perhutani selaku pemegang otoritas kawasan telah memproyeksikan lahan seluas 1.307,69 Hektare, jelas Wahyudin.

Baca Juga: Korupsi Perusahaan Daerah Aneka Tambang dan Energi BUMD Kabupaten Sukabumi, Kejaksaan Negeri Angkat Suara

Adapun aktor yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Perum Perhutani, PT. PLN, Dan PT,BA tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahan sinar mas dan perusahan yang berasal dari Cina bergerak juga dalam program ini.

Tidak jauh seperti yang terjadi di KPH
lain, salah satunya perusahan yang bergerak untuk kebutuhan serbuk kayu yaitu PT. PLN Persero, PT,Sinar Mandiri dan PT.Makmur Jaya Coorporindo.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB