nasional

Ternyata Seperti Ini Teknis Modifikasi Cuaca di Jawa Barat dan Jawa Tengah

Minggu, 15 Desember 2024 | 22:57 WIB
Persiapan penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuacva (Istimewa)

TatarMedia.ID - Antisipasi potensi cuaca ekstrem, BNPB kembali lakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari menjelaskan OMC dilaksanakan untuk mengurangi potensi bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem lain dengan memanfaatkan teknologi penyemaian garam di awan comulonimbus untuk mengendalikan curah hujan.

"Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan BNPB untuk menghadapi potensi risiko bencana akibat cuaca ekstrem.

Baca Juga: Sukabumi Tidak Hujan, Operasi Modifikasi Cuaca di Wilayah Terdampak Bencana Berhasil

"Melalui OMC diharapkan intensitas hujan dapat dikendalikan sehingga banjir serta tanah longsor bisa dicegah," ungkap Muhari dalam keteranganya, Minggu (15/12/2024).

Lanjut Muhari, Indikator keberhasilan OMC bisa dilihat dari adanya pengurangan curah hujan yang signifikan di wilayah target sejak 11 Desember hingga 14 Desember 2024.

Sebelum pelaksanaan OMC, tim BNPB bersama BMKG dan BPBD melaksanakan briefing mendalam untuk memastikan langkah-langkah yang diambil tepat sasaran.

Baca Juga: BNPB dan BMKG Melaksanakan Modifikasi Cuaca di Langit Sukabumi

"Berdasarkan prediksi Global Forecast System (GFS), wilayah Jawa Tengah, khususnya daerah seperti Demak, Blora, Salatiga, dan Banjarnegara, diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas 14-32 mm per hari. Dalam konteks ini, OMC menjadi strategi mitigasi yang diperlukan untuk mencegah dampak bencana yang lebih besar," jelasnya.

BMKG mengidentifikasi potensi curah hujan yang tinggi di wilayah Jawa Tengah, dengan intensitas yang bisa mencapai 50-120 mm per hari.

"Untuk menanggulangi hal ini, OMC difokuskan di wilayah laut utara Jawa Tengah untuk mempengaruhi awan yang bergerak ke arah daratan, menghindari hujan lebat yang bisa meningkatkan risiko bencana banjir dan longsor," jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Sukabumi, Bupati Ajukan Modifikasi Cuaca ke BNPB

Pada Sabtu (14/12), tim OMC melakukan lima sorti penerbangan dengan pesawat Cessna Caravan 208B yang berangkat dari Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Semarang (Posko OMC di Jawa Tengah).

Setiap penerbangan dilaksanakan dengan tujuan menyemai 1.000 kg NaCl powder pada ketinggian 10.000 hingga 12.000 kaki di atas permukaan laut, untuk mencegah awan hujan yang diperkirakan akan mengarah ke wilayah daratan. Total waktu yang digunakan dalam lima sorti penerbangan tersebut adalah 10 jam 39 menit.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB