nasional

Indonesia Terkena Dampak Kebijakan Trump Hentikan Bantuan Obat HIV

Jumat, 31 Januari 2025 | 21:22 WIB
HIV (photo : cottonbro)

Selain itu, ia juga menyoroti kebijakan Trump yang hanya mengakui dua gender, yang berpotensi berdampak pada program HIV/AIDS di Indonesia, terutama bagi kelompok transgender yang memiliki tingkat prevalensi HIV cukup tinggi.

"Dalam pidato inagurasi Trump, dia secara eksplisit mengatakan kebijakan AS hanya mengakui dua gender: laki-laki dan perempuan. Di Indonesia, program penanggulangan HIV sangat berkaitan dengan teman-teman transgender. Prevalensi HIV di kelompok transgender cukup tinggi," ujar Aditya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengakui bahwa penghentian bantuan medis AS dapat berdampak pada Indonesia, tidak hanya dalam penanganan HIV, tetapi juga dalam penyediaan obat tuberkulosis (TBC) dan malaria.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Kekurangan Deepseek AI yang Disebut Bisa Saingi ChatGPT

Namun, menurutnya, Indonesia telah mengurangi ketergantungan pada dana hibah AS dengan menjalin kerja sama dengan negara lain seperti Arab Saudi dan India.

"Amerika memang membekukan semua bantuan, dan Indonesia juga terdampak. Beruntungnya, sumber hibah kita sudah lebih beragam, tidak hanya dari AS. Itu sebabnya Pak Prabowo sudah mengalokasikan dana dari APBN untuk menutupi kebutuhan, misalnya dalam penanggulangan tuberkulosis," kata Budi saat ditemui di RS Harapan Kita, Kamis, 30 Januari 2025.

Selain itu, Menkes juga menegaskan bahwa dampak penghentian bantuan ini tidak hanya dirasakan langsung dari lembaga AS seperti CDC, tetapi juga secara tidak langsung melalui WHO dan Gavi, yang sebagian besar pendanaannya masih bergantung pada AS.

Baca Juga: Obsesi yang Merugikan, Ini Bahaya Menjadi Fans Fanatik

"Pasti akan ada dampaknya, baik dari pendanaan langsung melalui CDC atau pemerintah AS, maupun secara tidak langsung melalui WHO dan Gavi," jelasnya.

Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah mengevaluasi dampak penghentian hibah ini serta mencari alternatif pendanaan lain.

Dalam waktu dekat, Budi Gunadi Sadikin akan mengunjungi Australia untuk menjajaki kemungkinan bantuan tambahan guna mendukung pengobatan pasien HIV di Indonesia.

Baca Juga: Update 2 Penambang Emas di Gunung Mas Tertimbun Longsor

"Insya Allah minggu depan saya akan ke Australia untuk melihat apakah ada tambahan bantuan dari sana yang bisa membantu kita," tutupnya.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB