"Terkait dengan tarif dan bagaimana kita meningkatkan impor, bagaimana dengan impor ekspor kita yang bisa sampai 18 miliar dolar AS diisi dengan produk-produk yang kita impor, termasuk gandum, katun bahkan juga salah satunya adalah produk migas," jelas Airlangga.
Meski tanpa duta besar di Washington, Indonesia tetap optimistis mampu menjalin dialog produktif demi menghindari dampak buruk dari tarif baru AS terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga: Indonesia Terkena Dampak Kebijakan Trump Hentikan Bantuan Obat HIV
Pemerintah RI berharap pendekatan diplomatik ini akan menghasilkan solusi win-win bagi kedua negara.(*)