TatarMedia.ID - Pada Rabu, 15 Oktober 2025, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan penunjukan Mayjen TNI (Purn), Glenny Kairupan, sebagai Direktur Utama yang baru.
Keputusan penunjukan Glenny Kairupan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang berlangsung di Gedung Manajemen Garuda, Cengkareng, Jakarta.
Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham yang mewakili 75,04% dari total saham dengan hak suara menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan, termasuk pengangkatan Glenny Kairupan dan pemberhentian dengan hormat Wamildan Tsani sebagai Dirut sebelumnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Bidang Studi PPG Prajabatan 2025 Beserta Persyaratan
Glenny sendiri lahir di Manado pada 11 Februari 1949. Ia menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada tahun 1970, di mana ia seangkatan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Kedekatan mereka terjalin sejak masa pendidikan militer dan berlanjut hingga ke dunia politik. Setelah pensiun dari militer, Glenny aktif dalam berbagai kegiatan sipil dan politik.
Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra periode 2020-2025, dan turut serta dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Baca Juga: Dugaan Kekerasan Kepala Sekolah, Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Belajar
Pada Agustus 2025, Presiden Prabowo menganugerahkan pangkat kehormatan Letnan Jenderal (bintang tiga) kepada Glenny, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan dedikasinya terhadap negara.
Penunjukan Glenny Kairupan sebagai Dirut Garuda Indonesia, datang di tengah tantangan besar yang dihadapi maskapai pelat merah ini. Garuda Indonesia masih berjuang untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19, termasuk restrukturisasi utang dan pemulihan keuangan.
Dengan latar belakang militer dan pengalaman dalam organisasi sipil, Glenny diharapkan dapat membawa kepemimpinan yang tegas dan strategi yang efektif untuk memulihkan kinerja Garuda Indonesia.
Baca Juga: Kuasa Hukum Erin Taulany Sebut Mediasi Belum Gagal, Peluang Damai Masih Ada