TatarMedia.ID - Direktorat Peringatan Dini pada BNPB melakukan penguatan sistem peringatan dini bencana banjir di Kota Gorontalo.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan pada 28 dan 28 Agustus di Aula Kantor Wali Kota Gorontalo ditutup dengan kegiatan pembekalan kepada BPBD dan Fasilitator guna mendukung upaya penguatan respon masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman peralatan peringatan dini yang telah dibangun BNPB, termasuk tatacara penggunaan maupun perawatan alat.
Baca Juga: 172 Rumah Warga di Kota Medan Terendam Banjir
Pembekalan ini dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Kota Gorontalo, Analis Kebencanaan Ahli Madya Direktorat Peringatan Dini BNPB, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Gorontalo, Fasilitator Daerah dan 20 anggota Tim Siaga Bencana Kota Gorontalo.
Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kota Gorontalo, Effendy Rauf, dalam sambutannya mengatakan, untuk selamat menghadapi bencana maka harus didukung oleh semua sektor serta melibatkan lintas forkopimda yang ada, bukan hanya tugas BPBD.
"Kegiatan ini sebagai sarana penyampaian dukungan dari BNPB dalam rangka penguatan sistem peringatan dini bencana melalui pemberian alat EWS dan penguatan respon masyarakat utamanya untuk bencana banjir," ungkap Analis Kebencanaan Ahli Madya Direktorat Peringatan Dini, Dadang Sudrajat.
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Kota Sorong, Cuaca Terkini Masih Relatif Rawan Bencana
Menurut Dadang, hal ini merupakan salah satu bentuk sinergitas bersama guna menyiapkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana
Terpisah Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari, menyatakan rangkaian kegiatan telah dilakukan sejak awal tahun 2024 dan pemasangan alat EWS untuk Kota Gorontalo dilaksanakan di Kelurahan Bugis, Kecamatan Dumbo Raya.
"EWS yang dipasang dilengkapi dengan unit sirine dan pengendali yang dapat diaktivasi melalui Pusdalops BPBD Kota Gorontalo dan secara manual oleh masyarakat, dalam hal ini Tim Siaga Bencana," jelas Muhari.
Baca Juga: Pelaku Pembacok Pelajar SMP di Cicurug Diancam 15 Tahun Penjara
Lanjut Muhari, BNPB juga memberikan dukungan penguatan respon masyarakat dengan membentuk fasilitator daerah (fasda) dan tim siaga bencana yang dilengkapi serangkaian kegiatan untuk pembekalan materi.
Artikel Terkait
Banjir Bandang di Ternate, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 18 Orang
Kondisi Terkini Pasca Banjir Bandang di Ternate Maluku Utara
Banjir dan Longsor di Kota Sorong, Cuaca Terkini Masih Relatif Rawan Bencana
Upaya Pencarian Korban Longsor dan Banjir Bandang di Ternate Temui Banyak Kendala
172 Rumah Warga di Kota Medan Terendam Banjir