"Kejadian erupsi Gunung Raung adalah hal yang wajar, mengingat tingkat aktivitas Gunung Raung saat ini adalah Level II (Waspada) dengan aktivitas fluktuatif dan potensi terjadi erupsi sewaktu-waktu," ungkap Wafid.
Sebagai langkah antisipatif atas kejadian erupsi Gunung Raung, pada 17 Desember 2024 telah diterbitkan siaran pers terkait peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Raung.
Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera Malam Ini Kembali Erupsi Kolom Abu 2,5 KM
"Produk erupsi Gunung Raung saat ini sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak terutama untuk lontaran batu (pijar) kecuali hujan abu vulkanik yang bisa turun di daerah-daerah tertentu sesuai dengan arah dan kecepatan angin. Dengan demikian saat ini belum terjadi perubahan ancaman bahaya di Gunung Raung, dan tingkat aktivitas dinilai masih relevan pada Level II (Waspada)." jelasnya lagi
Dengan aktivitas erupsi Gunung Raung, masyarakat dihimbau untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Baca Juga: Kondisi Terkini Sekolah Terdampak Bencana Sukabumi Wilayah KCD V Provinsi Jawa Barat
Masyarakat juga tidak terpancing oleh berita tidak benar mengenai aktivitas Gunung Raung, serta mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, Pemda, dan instansi terkait lainnya.(*)
Artikel Terkait
Gempabumi Terkini Sukabumi BMKG Mencatat 35 Kali Gempa Susulan
Data Gempa Jangka Panjang BMKG Zona Sesar Garsela Adalah Zona Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa
Cuaca Ekstrem dan Ancaman La Nina, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki
BMKG : Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem Selama Nataru, Minta Masyarakat Peka Informasi
BNPB dan BMKG Melaksanakan Modifikasi Cuaca di Langit Sukabumi