Pada tahun 2024, Bali Baby Home telah merawat 30 bayi, sebagian besar berusia di bawah tiga tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 persen berhasil dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.
Salah satu momen yang tak terlupakan bagi Burhan adalah ketika ia menyaksikan seorang ibu yang menangis sambil menggendong bayinya di jalan tol.
Ia segera mengirim timnya dalam waktu 30 menit untuk mengevakuasi ibu-anak tersebut dari situasi berbahaya.
"Dia (sang ibu) sedang menggendong bayinya dan terus menangis," kenang Burhan.
Menurutnya, tangisan bayi adalah hal yang wajar, tetapi tangisan ibu menandakan kondisi mental yang tertekan dan memerlukan bantuan segera.
"Jika bayi menangis itu wajar, namun jika ibunya menangis, itu berarti ia sedang stres dan itu situasi yang berbahaya," ungkapnya.
Baca Juga: Biaya Haji 2025 Resmi Turun, Dukungan Arab Saudi Turut Berperan
Kisah Burhan Sugiarto menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang bagaimana memperlakukan anak-anak dengan cinta dan perhatian.
Ia juga mengingatkan bahwa komunitas memiliki peran besar dalam mendukung keluarga yang mengalami kesulitan, sehingga kasus penelantaran anak tidak terus berulang.
Dari kisah ini, Burhan menunjukkan bahwa meski dunia penuh tantangan, tindakan kecil dengan hati tulus dapat membawa perubahan besar bagi kehidupan anak-anak yang membutuhkan.
Artikel Terkait
Momen Haru di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Anak SD : Dari Ingat Nenek Hingga Tak Ada Nasi di Rumah
Bejad! Bapak Kandung Rudapaksa Anaknya di Sukabumi Alasan Tidak Tahan Hasrat Biologis
Trik Jitu Bantu Anak Kuasai Konsep Bilangan dengan Mudah
Bahaya Membandingkan Anak, Racun yang Merusak Kepercayaan Diri
Meninggal! Bayi Usia 5 Bulan Ditelantarkan di RS Sumber Waras Diduga Korban Kekerasan, Ayah Tersenyum Saat Diamankan Polisi