"Ternyata banjir yang terjadi sesuai dengan prediksi. Tiga daerah tersebut terjadi banjir diawal tahun ini. Maka jika kita berpedoman pada peta tersebut, Kepala Daerah harus cepat melakukan langkah-langkah penanganan", ujar Suharyanto.
"Begitu juga dengan longsor, sudah ada petanya. Tolong bagi Pemkab sadar betul, di wilayah yang lahannya kritis, masyarakat yang tinggal di tebing-tebing diperingatkan karena biasanya kejadian longsor terjadi di malam hari, saat warga sedang tidur lelap. Longsor ini hanya butuh beberapa detik untuk merusak", tambah Suharyanto.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Longsor di Minahasa Selatan Renggut Dua Nyawa
Pada kesempatan ini, Suharyanto mengapresiasi langkah-langkah penanganan darurat banjir oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Untuk mendorong percepatan penanganannya, Pemerintah Pusat menyerahkan dukungan bantuan operasional kepada kabupaten kota yang telah menetapkan status siaga maupun tanggap darurat berupa Dana Siap Pakai (DSP) dan logistik peralatan.
"Dukungan awal ini silakan digunakan. Permakanan, selimut, dan matras serahkan kepada para pengungsi." papar Suharyanto.
Baca Juga: Kurangi Intensitas Hujan, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Beberapa Wilayah Ini
BNPB menyerahkan dukungan logistik dan DSP kepada lima kabupaten dengan status tanggap darurat yaitu Sambas, Landak, Bengkayang, Kubu Raya, dan Mempawah masing-masing sebesar 200 juta rupiah.
Total nilai bantuan untuk lima Kabupaten tersebut sejumlah lebih dari dua miliyar rupiah.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat turut menerima DSP sebesar 250 juta rupiah. Jika ditotal dengan bantuan peralatan berupa mobil dapur umum dan perahu karet beserta mesinnya, total nilai bantuan yang diterima Pemprov Kalbar sejumlah 745 juta rupiah.
Baca Juga: Viral Larasati Nugroho Kecelakaan, Ini Nasib Pemilik Gerobak Tukang Telur Gulung yang Ditabraknya
Operasi Modifikasi Cuaca Kalbar
Berdasarkan laporan BMKG, titik kritis hujan di Kalimantan Barat diperkirakan terjadi pada 29-30 Januari 2025.
Atas petunjuk Menko PMK, BNPB melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Kalimantan Barat guna mengalihkan sebaran turunnya hujan. OMC Kalimantan Barat dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 29-30 Januari 2025.
Pada Kamis (30/1) Kepala BNPB meninjau Pos Operasi Modifikasi Cuaca yang berada di Lapangan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak.
Artikel Terkait
DeepSeek AI Viral Jadi Sorotan, Ternyata Ini Pendiri dan Pemiliknya
Wajib Tahu, Ini Kekurangan Deepseek AI yang Disebut Bisa Saingi ChatGPT
Obsesi yang Merugikan, Ini Bahaya Menjadi Fans Fanatik
Masak Mudah Hari Ini : Resep Nagasari Paling Enak, Wajib Coba di Rumah
Masak Mudah Hari Ini : Resep Ayam Katsu Lezatnya Ayam Renyah yang Menggoda
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Longsor di Minahasa Selatan Renggut Dua Nyawa
Jelajahi Wisata Dunia dalam Satu Hari? MiniMania Lembang Juaranya
Viral Larasati Nugroho Kecelakaan, Ini Nasib Pemilik Gerobak Tukang Telur Gulung yang Ditabraknya
Kurangi Intensitas Hujan, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Beberapa Wilayah Ini
Gempa Terkini Guncang Aceh Selatan, BMKG : Gempabumi Dangkal Deformasi Batuan