Status Gunung Lewotobi Laki-laki Meningkat ke Level IV Awas

TatarMedia.ID - Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan tingkat aktivitas dari status level III (Siaga) ke level IV (Awas).

Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan salah satu dari dua gunung api kembar yang berada di bagian tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Gunung ini memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung api strato yang masih aktif.

Baca Juga: Gunung Dukono Kembali Erupsi Status Level II Waspada

Pengamatan visual dan kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki periode 3 Januari hingga 13 Februari pada pukul 00.00 WITA gunung api ini terlihat jelas hingga tertutup Kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50 hingga 1500 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya, barat dan barat laut.

Baca Juga: Dipotong 50 Persen, Anggaran BMKG Kini Tinggal Rp1,4 Triliun dari Rp2,8 Triliun

Suhu udara sekitar 21-38.6°C. Terjadi Letusan dengan tinggi 500-800 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu.

Terjadi 43 kali gempa Letusan/Erupsi, 987 kali gempa Hembusan, 388 kali Harmonik, 59 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 267 kali gempa Vulkanik Dalam, 57 kali gempa Tektonik Lokal, 247 kali gempa Tektonik Jauh, 8 kali gempa Getaran Banjir, 3 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 4-7.4 mm, dominan 4.4 mm.

Pengamatan secara visual periode 3 Januari hingga 13 Februari 2025 pukul 00.00 WITA, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Lewotobi Laki-laki terlihat kenaikan, rata-rata tinggi kolom erupsinya 500-800 meter dan lebih sering tidak teramati karena kabut.

Baca Juga: Dikhawatirkan Terganggu, Kepala BMKG Pastikan Anggaran Pengelolaan Gempa dan Tsunami Aman

Hal tersebut dijelaskan Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dalam keteranganya, Kamis (13/02/2025).

"Masih Terlihat sinar api yang samar di sekitar puncak mengindikasikan adanya lava yang terdorong ke permukaan sehingga dapat teramati saat malam hari adanya pancaran warna merah di area puncak," terang Wafid.