TatarMedia.ID - Bencana melanda sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah dalam dua hari terakhir.
Hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (24/2) sore kemarin menyebabkan anak Sungai Bengawan Solo dan Sungai Jlantah meluap, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Genangan air dengan ketinggian rata-rata 20 hingga 100 cm merendam akses jalan dan permukiman di tujuh kecamatan, meliputi Nguter, Sukoharjo, Tawangsari, Polokarto, Grogol, Baki, dan Mojolaban.
Baca Juga: Kubu Raya Kalimantan Barat Kawasan Langganan Banjir BNPB Akan Lakukan Kajian Komprehensif
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya menyebut, banjir berdampak pada 370 rumah warga, 2 fasilitas pendidikan dengan sekitar 200 jiwa mengungsi.
"Hingga Senin malam pukul 21.30 WITA, air belum surut dan proses evakuasi masih terus dilakukan. Tim gabungan terus bersiaga untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak." ungkap Abdul Muhari, Selasa (25/02).
Wilayah lain, banjir melanda Kabupaten Surakarta, Jawa Tengah sejak Senin tadi malam, akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Korupsi di Pertamina Patra Niaga, Oplos Pertamax dari Pertalite Terungkap! Kejagung Tangkap 7 Orang
Sejumlah rumah warga di Kecamatan Pasar Kliwon, dan Kecamatan Jebres, terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 40 hingga 120 cm.
"Banjir mulai menggenangi rumah warga pada Selasa (25/2) dini hari, sekitar pukul 01.45 WIB," kata Muhari.
Berdasarkan laporan sementara, sekitar 163 kepala keluarga atau 315 jiwa terdampak di tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Sangkrah dan Kelurahan Sewu di Kecamatan Pasar Kliwon, serta Kelurahan Jebres di Kecamatan Jebres.
Baca Juga: Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Skandal Pertamax Oplos Pertalie Hingga Kasus Timah
"Sebanyak 113 unit rumah terdampak dengan kondisi yang masih dalam pendataan lebih lanjut oleh tim di lapangan." ungkap Muhari.
"Kondisi terkini menunjukkan bahwa banjir berangsur surut, dan sebagian besar warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Namun, upaya pemulihan masih terus dilakukan, termasuk aktivasi rumah pompa untuk mempercepat penyusutan genangan air." sambung Dia.
Artikel Terkait
Bencana Banjir di Sejumlah Wilayah Jawa, NTT dan NTB Hingga Kebakaran Hutan di Riau
Update Bencana Puting Beliung di Deli Serdang dan Banjir di Bima NTB
Kondisi Terkini Setelah 2 Pekan Banjir Bandang Melanda Kabupaten Situbondo Jawa Timur
Banjir di Sejumlah Wilayah Ribuan Rumah Terendam
Cuaca Ekstrem Jawa Barat, Longsor Timbun Warga Garut dan Banjir Rendam 100 Rumah di Cirebon