"Setidaknya ada sembilan hal penting yang perlu dipahami oleh pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat selama libur Lebaran," jelasnya.
Lanjut Daryono, yang pertama yaitu Gempa kuat dapat memicu rekahan permukaan (surface rupture) jalan raya akibat pergeseran tiba-tiba jalur sesar aktif.
"Pemudik perlu mengenali sebaran sesar aktif di sepanjang jalur mudik," kata Daryono.
Baca Juga: Gempa Kerak Dangkal Merusak di Italia, BMKG : Jadikan Pelajaran
Tidak hanya itu, jalan raya juga dapat terbelah (ground failure) akibat tanah lunak yang berguncang kuat saat gempa. Untuk itu Pemudik perlu berhati-hati jika terus melanjutkan perjalanan atau mencari jalur mudik alternatif.
Gempa kuat juga dapat memicu terjadinya likuefaksi di jalan raya. Oleh karena itu Pemudik perlu mengenali zona rawan likuefaksi di sepanjang jalur mudik.
Guncangan gempa di jalan raya saat rombongan kendaraan berjalan beriringan berpotensi menyebabkan tabrakan atau benturan antar kendaraan. Oleh karena itu Pemudik harus selalu mempertahankan jarak aman antar kendaraan.
Baca Juga: BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Tekan Resiko Banjir Jabodetabek
Daryono juga menyebut guncangan gempa saat kendaraan melaju kencang dapat menyebabkan roda selip tanpa kendali, kendaraan terlempar, dan terbalik.
"Jika merasakan guncangan tak lazim, pemudik harus segera memperlambat kendaraan, menepi, dan berhenti di jalur aman." Jelasnya.
Tidak hanya itu, Gempa kuat dapat merobohkan bangunan di tepi jalan, seperti pagar tembok, gapura, monumen, baliho, dan jalur kabel listrik yang dapat menimpa kendaraan. Disaat situasi ini Pemudik perlu memastikan lokasi pemberhentian kendaraan aman.
Baca Juga: Pencurian dan Pengrusakan Alat Monitoring Gempa dan Tsunami Milik BMKG
Gempa kuat bahkan dapat merusak atau meruntuhkan struktur jalan layang (flyover) yang sedang dilalui banyak kendaraan. Pemudik harus memastikan kendaraan berhenti di tempat yang aman dan tidak terjatuh dari ketinggian.
Untuk gempa yang mengguncang kawasan perbukitan juga dapat memicu longsoran tebing dan runtuhan batu.
Artikel Terkait
Gempa Terkini Pangandaran, BMKG : Jenis Gempabumi Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Aktif Dasar Laut
Dikhawatirkan Terganggu, Kepala BMKG Pastikan Anggaran Pengelolaan Gempa dan Tsunami Aman
Gempa Terkini Magnitudo 4,5 Guncang Dompu NTB, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Pencurian dan Pengrusakan Alat Monitoring Gempa dan Tsunami Milik BMKG
BMKG Pasang Alat Pemantau Tsunami Terbaru
Gempa Kerak Dangkal Merusak di Italia, BMKG : Jadikan Pelajaran