Atas peningkatan level tersebut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius yang telah ditentukan oleh otoritas setempat. Selain itu, warga diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama di daerah yang dilalui aliran sungai berhulu di puncak gunung, seperti kawasan Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
BNPB juga menyampaikan imbauan agar masyarakat menggunakan masker atau kain basah untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan abu vulkanik, serta menjauhi jalur aliran sungai guna menghindari potensi banjir lahar apabila hujan turun dengan intensitas tinggi.
Termasuk Salah Satu Letusan Terbesar Awal 2025
Erupsi yang terjadi pada 17 Juni 2025 ini tercatat sebagai salah satu letusan terbesar Gunung Lewotobi Laki-laki dalam semester pertama tahun ini.
Dalam catatan sebelumnya, gunung ini juga pernah mengeluarkan kolom abu dengan ketinggian serupa antara akhir 2023 hingga pertengahan 2024.
Muhari menyebut, Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki riwayat aktivitas vulkanik yang cukup panjang.
Letusan besar tercatat pernah terjadi pada 1921, disusul erupsi eksplosif pada 1935 yang memuntahkan lava pijar dan abu tebal.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini 6 Cara Efektif Mengusir Ular dari Rumah Anda
Letusan bertipe strombolian juga tercatat pada 1970, memunculkan lontaran material hingga beberapa kilometer dari kawah. Erupsi berikutnya yang signifikan terjadi pada 1991, dan menyebabkan status gunung ditingkatkan ke level siaga akibat dampaknya terhadap aktivitas masyarakat.
Meskipun tidak selalu disertai letusan besar, peningkatan aktivitas kegempaan juga sempat terjadi pada periode 2003–2004, yang kala itu membuat PVMBG menaikkan status menjadi Level II (Waspada). Fase ini dinilai sebagai salah satu periode paling aktif secara seismik dalam dua dekade terakhir.
Erupsi Multi-Fase Sejak Akhir 2023
Sejak akhir 2023, Gunung Lewotobi Laki-laki memasuki fase erupsi kompleks. Letusan freatomagmatik dan freatik dilaporkan terjadi secara bergantian, dengan puncaknya pada Desember 2023 hingga Februari 2024.
Pada periode tersebut, terjadi lontaran material pijar, awan panas guguran, serta hujan abu pekat yang berdampak langsung pada wilayah seperti Desa Boru dan Klatanlo.
Baca Juga: Telah Berpulang, Ini Profil Lengkap Musisi Gustiwiw Anak Timur Priyono
Situasi ini memaksa ribuan warga mengungsi dan membuat status gunung kembali naik ke Level IV (Awas). Meski sempat mengalami penurunan aktivitas menjelang pertengahan 2024, kondisi Gunung Lewotobi Laki-laki dinyatakan masih fluktuatif dan terus diawasi oleh tim pemantau gunung api.
Gunung ini merupakan bagian dari kompleks gunung kembar bersama Gunung Lewotobi Perempuan.
Aktivitas letusannya didominasi oleh tipe strombolian hingga vulkanian, yang berpotensi memicu awan panas dan hujan abu ke wilayah permukiman.
Artikel Terkait
Masak Mudah Hari Ini: Resep Soto Jepara Segar, Gurih, dan Menggugah Selera!
Mengenal Mantan Alyssa Daguise, Willson Sang Rapper Asal Jerman
Muse Jakarta Semakin Dekat! Kenali 5 Lagu Paling Ikonik dari Band Rock Legendaris Ini
Pesona Tersembunyi Curug Cijalu: Keindahan Alam yang Menyejukkan di Subang
Pantai Pondok Bali, Pesona Senja dan Kehidupan Nelayan di Pesisir Subang
6 Cara Jitu Atasi Fobia Sendiri Demi Pikiran yang Lebih Rileks dan Tenang
Masak Mudah Hari Ini: Resep Bihun Goreng Putih Kenyal dan Bumbu Meresap
Maskawin Al Ghazali Jadi Sorotan: 2.025 Euro, Seberapa Mahal dalam Rupiah?
Gunung Lewotobi Laki-laki Keluarkan Awan Panas, Kolom Abu Capai 10.000 Meter
KM Panyalu Terbalik Dihantam Gelombang di Muara Cikaso, Satu Nelayan Tewas, Satu Hilang